Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyak 300 pengusaha Indonesia diduga mengemplang Retribusi Negara Sampai saat ini mencapai Rp300 triliun. Hal tersebut disampaikan oleh adik Kepala Negara Terfavorit Prabowo Subianto sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.
Karena potensi pendapatan negara yang hilang cukup besar, Prabowo katanya Nanti akan mengejar 300 pengusaha itu.
Prabowo ia sebut-sebut Sebelumnya mengantongi data pengusaha itu dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal LuhutBinsarPandjaitan serta Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad YusufAteh.
Dari laporan yang diterima Prabowo, pengusaha tersebut berasal dari sektor sawit.
“Ini data yang Pak Prabowo dapat dari Luhut dan Ateh (BPKP) dan dikonfirmasi dari LHK ada jutaan hektar kawasan hutan diokupasi liar oleh pengusaha kebun sawit nakal ternyata Pernah terjadi diingatkan tapi Sampai Pada Di waktu ini belum bayar,” kata Hashim dalam acara Diskusi Ekonomi Kamar Dagang dan Industri bersama Pengusaha Internasional Senior di Menara Kadin, dikutip dari CNBC, Senin (7/10).
Hashim mengatakan sebelum ditindaklanjuti oleh Prabowo, para pengusaha tersebut Nanti akan diberi peringatan terlebih Dulu kala.
“Nanti ada peringatan bersahabat, friendly reminder ‘please pay up’,” pungkasnya.
Sebelumnya, Luhut mengaku Sebelumnya melapor ke Kepala Negara Joko Widodo (Jokowi) bahwa pemilik 9 juta hektare lahan sawit belum bayar Retribusi Negara. Kesimpulan itu ia dapat setelah meminta BPKP mengaudit tata kelola industri dan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
“Kelapa sawit itu kan laporannya 14,6 juta hektare. Setelah kami audit, saya minta BPKP audit, karena kita mesti audit dulu supaya kita tahu dari mana mulai kerja. Baru saya tahu hanya 7,3 juta hektare yang bayar Retribusi Negara,” jelasnya.
(ldy/fby)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA