Jakarta, CNN Indonesia —
Setidaknya 32 orang tewas dan 47 lainnya luka-luka dalam bentrokan sektarian antara kelompok Muslim Syiah dan Sunni di Pakistan barat laut, pada Sabtu (23/11).
Menurut pejabat setempat, bentrokan ini hanya dua hari setelah serangan terhadap konvoi penumpang Syiah yang menewaskan 43 orang.
Bentrokan sporadis antara Muslim Sunni dan Syiah di provinsi pegunungan Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, yang berbatasan dengan Afghanistan Pernah menewaskan sekitar 150 orang selama beberapa bulan terakhir.
“Bentrokan antara komunitas Syiah dan Sunni terus berlanjut di beberapa Tempat. Menurut laporan terbaru, 32 orang tewas, termasuk 14 Sunni dan 18 Syiah,” kata seorang pejabat senior administrasi setempat, seperti dilansir AFP, Sabtu (23/11).
Pada Kamis (21/11), orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke dua konvoi kelompok Muslim Syiah yang bepergian dengan pengawalan polisi di Kurram, Sampai saat ini menewaskan 43 orang, sementara 11 orang yang terluka masih dalam “kondisi kritis”, menurut laporan pejabat setempat.
Sebagai balasan aksi itu, kelompok Muslim Syiah pada Jumat (22/11) malam waktu setempat menyerang beberapa Tempat Sunni di distrik Kurram, yang dulunya merupakan wilayah semi-otonom, tempat Kekejaman sektarian Pernah mengakibatkan kematian ratusan orang selama bertahun-tahun.
“Sekitar pukul 7 malam, sekelompok individu Syiah yang marah menyerang Bagan Bazaar yang didominasi Sunni,” kata seorang perwira polisi senior yang ditempatkan di Kurram kepada AFP.
“Setelah melepaskan tembakan, mereka membakar seluruh pasar dan memasuki rumah-rumah di dekatnya, menuangkan bensin dan membakarnya. Laporan awal menunjukkan lebih dari 300 toko dan lebih dari 100 rumah Pernah dibakar,” kata perwira polisi senior itu
Ia mengatakan warga Sunni setempat Bahkan membalas serangan itu. Javedullah Mehsud, pejabat senior di Kurram mengatakan ada upaya untuk memulihkan perdamaian … (melalui) pengerahan pasukan keamanan dan dengan bantuan para tetua setempat.
Perseteruan suku dan keluarga umum terjadi di Pakistan, yang mayoritas penduduknya beragama Sunni, tempat komunitas Syiah Pernah lama menderita diskriminasi dan Kekejaman.
Bentrokan dan serangan terbaru terjadi beberapa hari setelah sedikitnya 20 tentara tewas dalam insiden terpisah di provinsi tersebut.
Bulan lalu, sedikitnya 16 orang, termasuk tiga wanita dan dua anak-anak, tewas dalam bentrokan sektarian di distrik tersebut. Bentrokan sebelumnya pada bulan Juli dan September menewaskan puluhan orang dan berakhir hanya setelah jirga, atau dewan suku, menyerukan gencatan senjata.
(wiw/wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA