9 Makanan Pemicu Fatty Liver Ini Ternyata Kamu Konsumsi Sehari-hari

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Keseharian kurang sehat Kemungkinan ancaman serius buat organ hati. Anda patut berhati-hati sebab makanan yang dikonsumsi sehari-hari ternyata Kemungkinan makanan pemicu fatty liver. Apa saja?

Hati Merupakan organ vital yang bekerja tanpa lelah untuk membersihkan racun, memetabolisme lemak, dan menjaga keseimbangan tubuh. Sekalipun demikian, Keseharian modern dan pola makan yang tidak sehat diam-diam bisa menjadi ancaman serius.

Salah satunya Merupakan penyakit fatty liver atau perlemakan hati, kondisi di mana lemak menumpuk lebih dari 5-10 persen berat hati.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari VN Express, hampir satu dari tiga orang dewasa di seluruh dunia diperkirakan mengidap fatty liver, dan sebagian besar tidak menyadarinya. Hal yang mengejutkan, banyak pemicu penyakit ini justru datang dari makanan yang biasa Anda konsumsi sehari-hari.

Makanan pemicu fatty liver

Sebaiknya mulai perhatikan pola makan dan apa pun yang dikonsumsi. Deret makanan berikut bisa memicu fatty liver sehingga Wajib dihindari atau dibatasi konsumsinya.

1. Roti putih dan tepung terigu olahan

Roti tawar putih, adonan pizza, Sampai sekarang kue kering yang menggunakan tepung terigu olahan memang lezat dan Praktis. Sekalipun demikian, bahan ini bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang Mudah. Akibatnya, tubuh menyimpan kelebihan glukosa sebagai lemak, termasuk di dalam hati.

Solusinya, coba ganti dengan roti gandum utuh atau makanan berbahan dasar biji-bijian.

2. Sereal manis untuk sarapan

Sereal sarapan Bisa jadi terlihat sehat karena sering dikaitkan dengan Keseharian aktif. Padahal, banyak produk sereal dipenuhi gula tambahan. Konsumsi gula tinggi di pagi hari bisa membuat hati bekerja ekstra keras dalam waktu singkat, mempercepat penumpukan lemak.

3. Minuman bersoda dan manis

Soda, teh kemasan, minuman berenergi, dan jus dalam botol sering mengandung sirup jagung tinggi fruktosa atau pemanis buatan.

Menurut studi dari Ohio State University, fruktosa yang tinggi dalam minuman ini Berniat diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam sel hati. Manakala terus dibiarkan maka, hal ini dapat berkembang menjadi sirosis atau kerusakan hati parah.

4. Camilan kemasan

Ilustrasi. Camilan kemasan ternyata termasuk makanan pemicu fatty liver. Sebaiknya mulai masukkan camilan sehat dalam asupan harian salah satunya buah potong. (Getty Images/iStockphoto)

Keripik, biskuit, dan makanan ringan dalam kemasan memang menggoda saat lapar melanda. Sayangnya, kebanyakan camilan ini tinggi karbohidrat olahan, lemak trans, dan pengawet.

Kombinasi ini menambah beban hati tanpa memberi manfaat gizi yang berarti.

5. Daging merah

Daging merah seperti sapi dan kambing kaya Berniat lemak jenuh yang berpotensi menyebabkan peradangan dan penumpukan lemak di hati. Daging olahan seperti sosis, bacon, atau salami bahkan lebih berisiko.

Sebaiknya, kurangi frekuensi dan jumlah konsumsinya. Pilih sumber protein nabati atau ikan sebagai alternatif.

6. Kue dan pastry

Donat, muffin, kue ulang tahun, semuanya mengandung campuran sempurna antara gula tinggi dan lemak tidak sehat. Kelebihan gula ini Berniat langsung diproses oleh hati dan disimpan dalam bentuk lemak.

7. Makanan yang digoreng

Makanan seperti ayam goreng, kentang goreng, bahkan pisang goreng mengandung lemak trans yang sulit diproses oleh hati. Versi ‘air-fried’ pun tetap berisiko Manakala masih menggunakan minyak dan adonan tepung berlebihan.

8. Produk susu full-fat

Susu murni, keju penuh lemak, dan yogurt manis mengandung kadar lemak jenuh dan gula tambahan yang cukup tinggi. Konsumsi rutin bisa menambah tumpukan lemak di hati, terutama Manakala tidak diimbangi Gerakan.

9. Makanan Mudah saji

Burger, pizza, mi instan, dan teman-temannya sering kali jadi penyelamat saat lapar di tengah kesibukan. 

Sekalipun demikian dibalik kepraktisannya, fast food mengandung kombinasi gula, garam, dan lemak jenuh yang bisa membanjiri kerja hati. Konsumsi sesekali tak masalah, tapi jangan dijadikan kebiasaan.

(tis/els)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA