Jakarta, CNN Indonesia —
Publik di Korea Selatan sempat terkejut, panik massal dan menyoroti keamanan Kendaraan Pribadi listrik usai dua insiden kebakaran berdekatan yang melibatkan Mercedes-Benz EQE dan Kia EV6. Publik baru menyadari ternyata kebakaran satu Kendaraan Pribadi listrik dampaknya bisa sangat besar dan memengaruhi banyak hal.
Pada akhir Juli lalu EQE terbakar kemudian meledak saat parkir di parkiran bawah tanah di Incheon. Sekitar 140 Kendaraan Pribadi lainnya yang parkir di lantai sama terkena dampaknya, bahkan 23 orang dilarikan ke rumah sakit karena menghirup hirup asap berbahaya.
Total 103 orang dievakuasi di gedung-gedung sekitar karena mulai terpapar asap hitam. Bukan cuma itu saja, sistem kelistrikan di kompleks gedung Bahkan terkena efek kebakaran Unggul itu yang terjadi selama delapan jam. Sebanyak nyaris 500 rumah tangga terpaksa mengalami listrik padam dan air selama lima hari usai insiden itu seperti diceritakan Inside EV.
Kemudian pada awal Agustus kebakaran Kendaraan Pribadi listrik terjadi lagi di Geumsan, Chungcheong Selatan. Kepolisian mengidentifikasi Kendaraan Pribadi listrik itu sebagai Kia EV6.
Tak seperti EQE, kebakaran EV6 bisa dikendalikan setelah nyaris dua jam berkat 35 petugas dan beberapa Kendaraan Pribadi pemadam kebakaran. Para pemilik Kendaraan Pribadi listrik di sekitar Tempat diminta memindahkan unitnya selama proses pemadaman untuk mengurangi risiko.
Hal yang lebih mengkhawatirkan di insiden EV6 Dikenal sebagai Kendaraan Pribadi listrik ini terbakar ketika ditinggal saat dicas pada malam sebelumnya Sesuai ketentuan keterangan pemilik.
Panik massal
Dua kebakaran Kendaraan Pribadi listrik itu membuat panik nasional di Korea Selatan, negara yang berkontribusi besar pada perkembangan teknologi Motor Listrik di dunia. Bahkan menurut media lokal penjualan Kendaraan Pribadi listrik bekas secara online naik 200 persen sebab para pemilik panik dan mencoba menjual miliknya.
Hyundai Kendaraan Bermotor Roda Dua Group, Pabrik Kendaraan terbesar di Korea Selatan sekaligus induk perusahaan Kia, mencoba membuat situasi Damai dengan menggelar inspeksi gratis untuk pemilik Kendaraan Pribadi listrik Hyundai, Kia dan Genesis.
Hyundai bersama Mercedes-Benz berinisiatif mengungkap nama dan pemasok baterai Kendaraan Pribadi listrik mereka ke konsumen, menurut pemberitaan Bloomberg. Sejak kebakaran EQE, warga Korea Selatan mempertanyakan siapa produsen baterai yang digunakan meski belum ada keterkaitan Jelas soal informasi itu dengan Dalang insiden kebakaran.
Baterai EQE yang terbakar diyakini dipasok oleh perusahaan China, Farasis Energy. Sementara menurut Hyundai dan Kia mereka menggunakan baterai dari perusahaan Korea Selatan, LG, SK On dan CATL.
Hyundai lantas pada 15 Agustus mengumumkan pembaruan Battery Management System (BMS) yang Nanti akan Membantu memonitor kesalahan sistem dan memberi peringatan pada pemilik bila hal itu terjadi. Pembaruan ini, untuk Kendaraan Pribadi baru dan unit yang Sebelumnya beredar, Nanti akan diterapkan pada akhir tahun ini.
Hyundai menyangkal anggapan kelebihan cas pada EV6 menjadi Dalang kebakaran baterai karena dikatakan BMS Sebelumnya punya sistem buat memantau hal itu.
(fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA