Jakarta, CNN Indonesia —
Saat puncak musim kedatangan turis berakhir, kota-kota di Eropa yang jadi destinasi liburan populer langsung memberlakukan undang-undang untuk mengendalikan overtourism.
Seperti dilansir Euronews, pemerintah kota itu bukan hanya menindak turis yang berperilaku buruk, tetapi Bahkan pemilik akomodasi yang secara ilegal menyewakan kepada turis sebagai penginapan.
Valencia di kota Spanyol bagian timur Pernah mengumumkan rencananya untuk memutus aliran listrik dan air untuk akomodasi turis ilegal di kota tersebut. Wali Kota Valencia, María José Catalá, yakin bahwa penyediaan Berlebihan air dan listrik untuk sewa jangka pendek berdampak serius pada penduduk tetap.
Media lokal melaporkan bahwa Catala mengatakan kepada State of the City Debate bahwa keberadaan apartemen untuk turis berdampak pada harga sewa, menggusur penduduk lokal, dan menyiratkan hilangnya perdagangan lokal secara bertahap demi toko-toko yang dibangun bagi turis.
Ia menyebut bahwa hal itu menyiratkan ketidakseimbangan dalam penyediaan umum, karena lebih memihak turis daripada penduduk lokal.
Catalá tampaknya menanggapi situasi ini dengan sangat serius. Atas nama dewan kota, ia Pernah meminta kewenangan untuk Menyajikan Hukuman kepada apartemen turis ilegal, dan mengenakan denda Sampai saat ini 600 ribu euro kepada pemilik apartemen atau penginapan yang menolak mematuhi undang-undang baru.
Catatan menunjukkan bahwa, di bawah Catalá, inspeksi apartemen turis Pernah meningkat sebesar 454 persen untuk tahun ini saja dan bahwa aktivitas polisi terhadap apartemen turis ilegal Pernah meningkat dari 73 laporan pada tahun 2022 menjadi 449 sejauh ini pada tahun 2024.
Ditambah lagi dengan, Catala Bahkan memerintahkan penutupan sekitar 278 tempat tinggal ilegal pada tahun ini, karena dianggap tanpa izin dijadikan akomodasi turis.
Langkah Valencia sendiri mengikuti jejak Sevilla, yang dewan kotanya menegaskan mempunyai hak memutus pasokan air ke akomodasi turis ilegal.
Sebelum keputusan dibuat pada akhir Agustus 2024, Sevilla Pernah memutus pasokan ke enam apartemen yang ditemukan ilegal. Sementara tiga pemilik mengajukan banding, hakim menerima argumen dewan bahwa apartemen tersebut bukan tempat tinggal pemilik, dan malah memihak warga lingkungan sekitar apartemen yang mengeluh tentang kebisingan.
(wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA