Propam Polri Beri Asistensi soal Kasus 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi


Jakarta, CNN Indonesia

Divisi Propam Polri mengaku turut Menyediakan asistensi kepada Polda Metro Jaya terkait kasus penemuan tujuh remaja tewas di Kali Bekasi.

Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim mengatakan dalam asistensi itu dirinya Pernah Menyediakan perintah langsung Supaya bisa penanganan kasus Bahkan melibatkan pihak eksternal sehingga transparan.

“Prinsipnya, kita Menyediakan asistensi. Bahwa dalam penanganan kasus ini Sangat dianjurkan melibatkan pihak eksternal supaya terbuka, transparan, dan objektif,” ujarnya kepada wartawan di Auditorium PTIK, Kamis (26/9).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jangan hanya dari internal kita saja, itu yang kami dorong. Libatkan masyarakat, libatkan Kompolnas, IPW ataupun lembaga seperti LBH dan lainnya. Kita buka semuanya,” imbuhnya.


Karim menegaskan Bila nantinya memang ditemukan dugaan pelanggaran oleh anggota, maka Berniat diproses dan diberikan Hukuman yang sesuai.

“Supaya publik Bahkan transparan, kalau kita temukan anggota yang salah ya kita Sangat dianjurkan tindak, tidak boleh kita tidak tindak,” tegasnya.

Sebelumnya Propam Polda Metro Jaya Pernah memeriksa 17 anggota polisi terkait kasus penemuan tujuh jenazah remaja laki-laki di Kali Bekasi. Rinciannya, 10 anggota Polres Metro Bekasi Kota, tiga anggota Polsek Jatiasih, dan empat anggota Polsek Rawa Lumbu.

“Sampai dengan Di waktu ini update-nya, ada 17 anggota Polri yang dilakukan pengambilan keterangan oleh Bidang Propam Polda Metro Jaya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (26/9).

Apalagi, kata Ade, Bid Propam Polda Metro Jaya Bahkan meminta keterangan dari 10 orang warga sebagai saksi. Tujuh di antaranya Merupakan orang yang diselamatkan dan diamankan Tim Patroli Perintis Presisi. Sementara tiga lainnya Merupakan tersangka yang membawa senjata tajam.

Pada Minggu (22/9) pagi, tujuh remaja laki-laki ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di Kali Bekasi, Jabar. Mereka diduga hendak tawuran dan melompat ke kali untuk menghindari patroli polisi.

Sebelum ditemukan tewas, mereka disebut sempat berkumpul bersama puluhan orang lainnya di sebuah gubuk. Di sana mereka disebut minum-minuman keras.

Polisi menyebut puluhan orang yang berkumpul itu Berniat melakukan tawuran. Hal itu diketahui dari hasil patroli siber karena mereka sempat melakukan siaran langsung di Instagram.

Sebanyak 22 orang yang sempat kumpul bersama ketujuh remaja tersebut ditangkap. Tiga di antaranya ditetapkan jadi tersangka karena membawa sajam.

(tfq/dna)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA