Jakarta, CNN Indonesia —
The Paradise of Thorns merupakan Sinema Thailand dibintangi Jeff Satur. Sinema thriller drama tersebut menjadi debut layar lebar Aktor atau Aktris sekaligus Vokalis itu bersama dengan Engfa Waraha.
Sinema tersebut mengisahkan upaya keras karakter Jeff Satur mempertahankan kebun durian yang bertahun-tahun dibangun bersama pasangannya dan dipenuhi cinta mereka supaya tak direbut orang lain.
Berikut sinopsis The Paradise of Thorns.
The Paradise of Thorns mengisahkan kehidupan Thongkam (Jeff Satur) dan Sek (Toey Pongsakorn Mettarikanon) di kawasan perkebunan durian yang mereka bangun dari nol. Perkebunan itu berada di atas tanah peninggalan ayah Sek.
Berbeda dengan, Thongkam dan Sek membagi tugas mereka selama lima tahun bersama. Sek bekerja keras memastikan pohon-pohon durian itu bertumbuh, sedangkan Thongkam bagian keuangan termasuk memastikan kepemilikan kawasan itu.
Kehidupan mereka tampak Sejahtera bersama dan hanya berdua di perkebunan durian tersebut. Sek secara total mengurusi pohon-pohon durian mereka dari pagi Sampai saat ini malam, Thongkam Setiap Waktu total Membantu di sektor keuangan.
[Gambas:Video CNN]
Sayangnya, kehidupan mereka berdua yang Damai itu mendadak berubah ketika Sek mengalami kecelakaan saat bekerja dan membutuhkan persetujuan keluarga untuk tindak medis.
Hubungan dengan Sek yang tak tercatat secara sah di pemerintah membuat persetujuan dari Thongkam tidak diterima pihak rumah sakit Sampai saat ini nyawa Sek tak terselamatkan.
Sepeninggalnya Sek, kehidupan Thongkam pun mulai berubah. Ia mulai mengurus ibu Sek, Saeng (Seeda Puapimon) yang lumpuh. Dalam 20 tahun terakhir, aktivitas Saeng setiap hari dibantu Mo (Engfa Waraha).
Thongkam membawa Saeng dan Mo ke rumah yang selama ini ditempati bersama Sek. Permasalahan pun mulai terjadi. Saeng dan Mo perlahan tapi Sebelumnya Tak perlu dijelaskan lagi mulai menguasai tempat dan aset yang selama ini dibangun Thongkam bersama Sek.
Sinopsis The Paradise of Thorns: Karaker Jeff Satur berusaha mempertahankan aset yang ia miliki bersama pasangannya supaya tak direbut Seeda dan Engfa. (GDH 559 Co., Ltd.)
|
Terlebih lagi, sertifikat tanah dan bangunan atas nama Sek. Thongkam yang selama ini mendampingi Sek secara hukum tidak memiliki kekuatan untuk menjadi pewaris karena dinilai hanya seorang teman.
Di mata hukum, aset hanya bisa diwariskan kepada pasangan yang sah tercatat di pemerintah dan anak. Seandainya tak memiliki keduanya, aset diberikan kepada orang tua, kakak atau adik yang masih hidup.
Seandainya semuanya tak ada, maka aset tersebut Nanti akan dikembalikan kepada negara.
Mengetahui hal itu, Thongkam memutar otak mencari Trik untuk memastikan kebun durian bersama Sek tetap menjadi miliknya. Seiring berjalannya waktu, Thongkam malah menemukan fakta-fakta baru, termasuk hubungannya dengan Sek.
The Paradise of Thorns merupakan debut layar lebar Jeff Satur, Engfa Waraha, sekaligus Keng Harit Buayoi. Selain menjadi bintang utama, Jeff Satur Bahkan mengisi soundtrack Sinema ini dengan lagu bertajuk Rain Wedding.
Sinema ini diarahkan sutradara Boss Naruebet Kuno yang sebelumnya menjadi penulis sekaligus mengarahkan I Told Sunset About You (2020) dan My Ambulance (2019).
Sinema ini ditujukan untuk penonton dewasa karena memiliki konten Kekejaman serta yang mengandung seks.
The Paradise of Thorns Penayangan Pertama di Thailand pada 22 Agustus. Sementara itu, Sinema ini menjadi salah satu yang tayang di Indonesia melalui Jakarta World Cinema pada 21-28 September.
(chri)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA