Jakarta, CNN Indonesia —
Produser Gita Fara menjelaskan sederet rencana penayangan Sinema Samsara setelah membawa pulang empat Piala Citra FFI 2024 pada Rabu (20/11). Ia mengatakan Sinema itu Nanti akan tayang di Jogja-NETPAC Asian Sinema Perayaan Seni pada 30 November Sampai sekarang 7 Desember.
Samsara Nanti akan tayang dalam dua format, Didefinisikan sebagai format Sinema di bioskop sebagai opening JAFF dan format cine-concert yang memadukan Sinema dan pertunjukan musik secara langsung.
“Akhir tahun ini, kami 30 November Nanti akan menjadi opening Sinema di JAFF yang versi sinema dengan Dolby Atmos,” ujar Gita Fara di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (21/11).
“Kemudian, 5 Desember 2024 kami Nanti akan Mengadakan cine-concert sebagai bagian dari JAFF di GIK (Galeri Inovasi dan Kreativitas) UGM,” lanjutnya.
Gita mengungkapkan Samsara kemudian Nanti akan lanjut menghelat cine-concert di Jakarta. Pemutaran Sinema dan Pentas Musik itu bakal diadakan id Graha Bhakti Kearifan Lokal Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 13-15 Desember 2024.
Seiring berjalannya waktu, penayangan Samsara dengan format cine-concert Nanti akan berlanjut dengan tur dunia yang dimulai dari Perth, Australia, Februari 2025. Gita Bahkan memastikan beberapa negara lain yang bakal disambangi dalam rangkaian tur itu.
[Gambas:Video CNN]
Di sisi lain, Gita belum membeberkan lebih lanjut terkait rencana penayangan Samsara secara reguler di bioskop Indonesia.
“Pada 13-15 Desember kami Nanti akan cine-concert di Jakarta. Untuk tahun depan yang Sebelumnya fix kami Nanti akan ke Perth pada Februari 2025, lalu ada negara-negara lain kami masih dalam diskusi,” ungkap Gita Fara.
Ia menambahkan musik yang digunakan sebagai scoring berasal dari gamelan Bali dan musik elektronik dari Gabber Modus Operandi (GMO). Wayan Sudirana dan Kasimyn GMO lalu turut bergabung untuk bertindak sebagai penata musik, termasuk bermain secara langsung di cine-concert.
“Kalau menonton Sinema di bioskop itu musiknya Sebelumnya terekam semua, kita dengarnya dari sound design yang ada di bioskop,” ujar Gita.
“Kali ini memang kami mencoba mengeksplorasi pengalaman sinematik dalam menonton Sinema. Jadi, kita seperti menonton Sinema Sekaligus menonton Pentas Musik,” lanjutnya.
Sementara itu, Gita menjelaskan format cine-concert Samsara menggabungkan pemutaran Sinema di layar lebar dengan pertunjukan musik live. Format itu memberi kesempatan bagi penonton untuk mendengarkan scoring musik Sinema secara langsung.
Cine-concert Samsara saat berlangsung di Esplanade Concert Hall, Singapura pada Jumat (10/5). (dok. Cineria Films/ Garin Workshop/ Lynx Films)
|
Samsara merupakan Sinema bisu terbaru karya penulis dan sutradara Garin Nugroho. Sinema tersebut mengisahkan seorang laki-laki, bernama Darta (Ario Bayu), yang berasal dari keluarga miskin di Bali pada era 1930-an.
Samsara menggandeng Ario Bayu dan Juliet Widyasari Burnett sebagai dua pemeran utama. Juliet merupakan pebalet ternama yang memiliki darah Indonesia dan Australia.
Di Piala Citra FFI 2024, Samsara memenangkan empat piala dan menjadi peraih piala terbanyak kedua pada tahun ini. Piala itu salah satunya diperoleh Garin Nugroho yang menang kategori Sutradara Unggul.
Tiga piala lain dimenangkan dari kategori teknis, seperti Pengarah Sinematografi Unggul, Penata Musik Unggul, dan Penata Busana Unggul.
(frl/chri)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA