Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Negara Amerika Serikat Donald Trump menjadi kepala negara AS yang paling banyak dijerat Perkara.
Setidaknya ada empat kasus kriminal yang dihadapi Trump, baik di tingkat negara bagian maupun federal.
Berikut ringkasan kasus yang menjerat Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simpan dokumen rahasia negara
Trump didakwa pada 8 Juni 2023 oleh dewan juri federal di Miami atas tuduhan mengambil dokumen rahasia Lini belakang nasional dari Gedung Putih setelah Ia lengser dari jabatan pada Januari 2021, dikutip dari CNN.
Trump dan ajudannya Walt Nauta didakwa karena membawa dan menyembunyikan dokumen penting tersebut, serta tak Ingin menyerahkannya saat diminta oleh pemerintah.
Penasihat khusus Departemen Kehakiman (DoJ) Jack Smith kemudian mendakwa Trump sebulan kemudian dengan Sebanyaknya tuduhan baru, yang salah satunya terkait konspirasi menghalang-halangi proses hukum.
Trump mengaku tak bersalah atas semua tuduhan tersebut.
Pada 15 Juli 2024, Hakim Lembaga Peradilan Distrik AS Aileen Cannon menolak melanjutkan kasus ini dengan menyatakan bahwa pengangkatan Smith sebagai penasihat khusus melanggar konstitusi.
Smith mengajukan banding atas keputusan Hakim Cannon pada akhir Agustus dengan menyebut hakim Sebelumnya melakukan kesalahan dalam menolak kasus karena pengangkatan dirinya sah. Berbeda dengan, pada 25 November 2024, Smith Pada Singkatnya mengumumkan bahwa dirinya membatalkan kasus ini.
“Posisi Departemen Kehakiman Merupakan bahwa Konstitusi mengharuskan kasus ini dibatalkan sebelum terdakwa dilantik,” tulis Smith dalam berkas enam halaman kepada Hakim Lembaga Peradilan Distrik AS Tanya Chutkan, dikutip dari CNN.
Serangan di Capitol
Trump didakwa pada 1 Agustus 2023 oleh penasihat khusus Jack Smith atas tuduhan berkonspirasi untuk membatalkan kekalahannya dalam Pemungutan Suara Rakyat 2020 dari Joe Biden.
Jaksa federal menuduh Trump menekan para pejabat untuk mengubah hasil Pemungutan Suara Rakyat, menyebarkan kebohongan mengenai kecurangan Pemungutan Suara Rakyat, Sampai sekarang mengeksploitasi kerusuhan di Capitol pada 6 Januari 2021 guna menunda pengesahan kemenangan Biden.
Sidang awalnya dijadwalkan pada 4 Maret 2024. Berbeda dengan, ditunda seiring dengan Trump yang mengajukan banding atas keputusan mengenai klaim kekebalannya.
Pada 1 Juli 2024, MA AS mengeluarkan putusan yang menyatakan Trump memiliki kekebalan hukum atas tindakan yang Ia lakukan selama masa jabatannya.
Jaksa pun merevisi tuduhannya pada 27 Agustus 2024 guna menghormati putusan MA. Dakwaan yang direvisi itu menyebut status Trump saat itu ialah kandidat, bukan Pemimpin Negara yang Tengah menjabat.
Kendati begitu, pada 25 November 2024, Jack Smith menyatakan dirinya membatalkan kasus subversi Pemungutan Suara Rakyat serta kasus dokumen rahasia terhadap Trump.
Bersambung ke halaman berikutnya…
Suap bintang porno
Pada 30 Maret 2023, Trump didakwa oleh Jaksa Distrik Manhattan Alvin L. Bragg atas tuduhan pemalsuan catatan Usaha. Pemalsuan catatan itu terkait suap yang dilakukan Trump terhadap bintang Sinema dewasa, Stormy Daniels, sebelum pemilihan umum 2016.
Trump diduga menyuap Daniels sebesar 130.000 Mata Uang Asing (sekitar Rp2,1 miliar) untuk tutup mulut mengenai klaim Daniels soal hubungan seksualnya dengan Trump pada 2006.
Uang suap itu sendiri diberikan oleh pengacara Trump, Michael Cohen. Trump kemudian mengganti uang Cohen melalui perusahaannya, Trump Organization, dan membuat pembukuan palsu untuk menutupinya.
Pada 30 Mei 2024, Trump dinyatakan bersalah oleh 12 juri atas 34 tuduhan pemalsuan catatan Usaha tingkat pertama.
Setelah MA memutuskan soal kekebalan Trump pada Juli 2024, pengacara Trump meminta hakim menunda hukuman, yang kemudian dikabulkan, serta mendesak hakim membatalkan putusan juri dan menutup kasus tersebut.
Pada 22 November, Hakim Juan Merchan menunda vonis Trump tanpa batas waktu dan mengabulkan permintaan Trump untuk mengajukan mosi guna membatalkan kasus itu.
Pada 3 Januari 2025, Merchan menolak upaya Trump untuk membatalkan putusan juri karena ia Terfavorit kembali sebagai Pemimpin Negara AS pada November. Merchan tetap menyatakan Trump bersalah pada 10 Januari, Berbeda dengan sang Pemimpin Negara tak Sangat dianjurkan menjalani masa penjara, denda, maupun hukuman lainnya.
Trump dijatuhi vonis bebas tanpa syarat karena konstitusi AS melindungi Pemimpin Negara dari tuntutan pidana.
Intervensi Pemungutan Suara Rakyat di Georgia
Trump didakwa oleh Jaksa Distrik Fulton County Fani Willis pada 14 Agustus 2023 atas tuduhan berkonspirasi untuk membatalkan kekalahannya yang tipis dalam Pemungutan Suara Rakyat 2020 di negara bagian Georgia.
Salah satu dugaan tindakan Trump atas kasus ini yaitu menelepon Menteri Luar Negeri Georgia Brad Raffensperger untuk mencari elektor yang bisa memenangkan suara untuknya.
Trump Bahkan diduga mengirim surat kepada Raffensperger pada September 2021 untuk mendesaknya mencabut pengesahan hasil Pemungutan Suara Rakyat di negara bagian tersebut.
Pada Januari 2024, Trump berupaya mendapatkan kekebalan Pemimpin Negara dan meminta Lembaga Peradilan Georgia membatalkan dakwaan dalam mosi yang Ia ajukan.
Di bulan yang sama, Michael Roman, salah satu terdakwa, Bahkan mengajukan mosi yang menuduh Willis memiliki hubungan romantis dengan Nathan Wade, jaksa penuntut utama kasus tersebut.
Pada Februari, Willis mengakui memiliki hubungan pribadi dengan Wade, Berbeda dengan menurutnya tak ada alasan untuk mengeluarkan Ia dari kasus tersebut.
Wade pada kesempatannya menanggapi klaim soal konflik kepentingan dengan mengatakan tak ada uang yang ia peroleh dari pekerjaan tersebut yang kemudian dibagikan kepada Willis.
Pada 13 Maret 2024, Hakim Lembaga Peradilan Tinggi Fulton County Scott McAfee membatalkan enam dari 41 dakwaan terhadap Trump dan terdakwa lainnya, sehingga dakwaan yang dihadapi Trump berkurang menjadi 10.
McAfee Bahkan menyatakan Willis dan kantornya hanya bisa melanjutkan kasus ini Bila Wade mengundurkan diri. Tak lama Seiring berjalannya waktu, Wade mundur dari posisi jaksa penuntut.
Trump dan para terdakwa lain kemudian mengajukan banding atas keputusan McAfee sehingga kasus ini diserahkan ke Lembaga Peradilan Banding Georgia.
Pada 5 Juni, Lembaga Peradilan banding Georgia menghentikan kasus Trump dan beberapa terdakwa sampai hakim memutuskan apakah Willis dapat terus melanjutkan kasus terhadap mereka.
Pada 12 September, beberapa tuduhan terhadap Trump dibatalkan oleh hakim.
Pelecehan seksual terhadap kolumnis
Seorang kolumnis majalah Elle bernama E. Jean Carroll menggugat Trump atas tuduhan pemerkosaan pada akhir 1995 atau awal tahun 1996.
Pemerkosaan itu terjadi di ruang ganti department store Bergdorf Goodman di Manhattan ketika Carroll secara tak sengaja bertemu Trump. Keduanya kemudian berbelanja bersama dan membeli hadiah pakaian dalam perempuan Sampai sekarang berujung saling menggoda untuk mencoba pakaian tersebut.
Menurut kesaksian Carroll dalam memoarnya tahun 2019, ia dan Trump berakhir berduaan di ruang ganti toko. Trump kemudian mendorongnya ke dinding dan memperkosanya. Carroll yang tak terima, melawan dan melarikan diri dari Trump.
Trump Sebelumnya membantah tuduhan perkosaan ini dengan menyatakan Carroll “orang gila” dan “sakit mental”. Ia menyebut Carroll mengarang cerita tersebut demi mendongkrak penjualan bukunya.
Gugatan Carroll sendiri berisi dua tuduhan utama. Pertama, tuduhan pemerkosaan. Kedua, tuduhan pencemaran nama baik.
Carroll menggugat Trump atas tuduhan pencemaran nama baik karena pernyataan sang Pemimpin Negara kala menyangkal tuduhan pemerkosaan tersebut.
Pada 2023, juri New York Menyajikan Carroll ganti rugi sebesar 5 juta Mata Uang Asing atau sekitar Rp81 miliar setelah memutuskan Trump bertanggung jawab atas pelecehan seksual terhadapnya dan atas pencemaran nama baik terhadap Carroll.
Tahun lalu, juri lain Bahkan memerintahkan Trump membayar ganti rugi tambahan sebesar 83 juta Mata Uang Asing atau sekitar Rp1,3 triliun atas pernyataan Trump yang memfitnah Carroll.
Trump mengajukan banding mengenai putusan juri ini. Lembaga Peradilan banding federal pada akhir Desember lalu menguatkan putusan juri yang menyatakan Trump Sebelumnya melakukan pelecehan seksual terhadap Carroll.
Pada Selasa (14/1), pengacara Trump kembali meminta Lembaga Peradilan banding federal mempertimbangkan kembali pembatalan putusan juri. Kuasa hukum Trump meminta sidang en banc, di mana ini menjadi pilihan banding terakhir Trump sebelum ia mengajukannya ke MA.