Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Negara Filipina Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. merombak gila-gilaan susunan kabinetnya dengan memecat 30 menteri pada Kamis (22/5).
Dalam siaran pers yang dikeluarkan istana kepresidenan, Bongbong menyatakan Pada Pada saat ini Merupakan waktu yang tepat untuk menyelaraskan kembali pemerintah dengan harapan rakyat. Bongbong pun meminta puluhan menteri itu untuk mundur secara sukarela.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pernah saatnya menyelaraskan kembali pemerintah dengan harapan rakyat,” kata Bongbong, seperti dikutip GMA News.
“Ini bukan urusan seperti biasa. Masyarakat Pernah terjadi bersuara, dan mereka mengharapkan hasil, bukan politik, bukan alasan. Kami mendengarnya dan kami Nanti akan bertindak,” tambahnya.
Menurut Kantor Komunikasi Pemimpin Negara (PCO), langkah ini menandai “transisi yang jelas” dari fase awal pemerintahan ke pendekatan yang lebih terfokus dan berorientasi pada kinerja.
Bongbong Pernah terjadi menyampaikan bahwa Sekalipun banyak yang Pernah Menyajikan negara dengan dedikasi dan profesionalisme, Filipina Pada Pada saat ini butuh penyelarasan baru, eksekusi yang lebih Mudah, serta pola pikir yang mengutamakan hasil.
Pengunduran diri ini, kata Bongbong, Nanti akan Menyajikan ruang baginya untuk mengevaluasi kinerja masing-masing kementerian dan menentukan siapa yang Nanti akan terus bertugas sesuai prioritas yang baru.
“Ini bukan tentang kepribadian. Ini tentang kinerja, keselarasan, dan urgensi. Mereka yang Pernah terjadi Menyajikan kinerja dan terus Menyajikan kinerja Nanti akan diakui. Sekalipun, kita tidak boleh berpuas diri. Waktu untuk zona nyaman Pernah berakhir,” ucap Bongbong.
Pernyataan Bongbong ini muncul beberapa hari setelah ia mengatakan bahwa hasil pemilihan umum (Pemungutan Suara Rakyat) 2025 menunjukkan bahwa masyarakat lelah dengan politik dan kecewa terhadap pemerintah.
“Mereka kecewa dengan pelayanan pemerintah. Mereka tidak merasakannya, dan laju pembangunan proyek yang belum mereka rasakan terlalu lambat,” kata Bongbong pada Senin (19/5).
Sejauh ini, Menteri Perhubungan Vince Dizon, Menteri Pertanian Francisco Tiu Laurel Jr., dan Menteri Keuangan Ralph Recto Pernah terjadi mengumumkan bahwa mereka mengundurkan diri.
Sekretaris Departemen Anggaran dan Manajemen Amenah Pangandaman Bahkan mengatakan Nanti akan mengajukan surat pengunduran dirinya.
PCO memastikan bahwa layanan pemerintah tak Nanti akan tergantung selama proses transisi ini.
PCO Bahkan menyatakan Bongbong Nanti akan memilih menteri-menteri baru atas dasar meritokrasi, demikian dikutip AFP.
(tim)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA