Jakarta, CNN Indonesia —
Universitas Gadjah Mada (UGM) buka suara terkait dengan beredarnya foto dokumen ijazah yang disebut milik Pemimpin Negara ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi di media sosial.
Rektor UGM Ova Emilia menyatakan kampusnya tidak bertanggungjawab atas tersebarnya foto tersebut. Sebab, ijazah yang beredar sejatinya Pernah terjadi diserahkan kepada pemilik sejak kelulusannya.
“Ijazah itu kan tahun 1985 Pernah terjadi diserahkan kepada yang bersangkutan (Jokowi). Artinya yang menjaga ijazah itu Merupakan yang bersangkutan,” kata Ova dalam video berjudul #UGMMENJAWAB Ijazah Joko Widodo yang diunggah di kanal YouTube UGM, Jumat (22/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Oleh karena itu, Universitas Gadjah Mada, kita tidak Ingin berkomentar terkait dengan ijazah, piece of paper yang Pernah terjadi ada di yang bersangkutan,” ucap Ova.
UGM mengakui memiliki data atau bukti bahwa Jokowi pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan kampus mereka Sampai saat ini dinyatakan lulus.
Ijazah asli sebagai tanda kelulusan itu dinyatakan Pernah terjadi diserahkan kepada Jokowi sejak wisudanya pada November 1985 lalu.
Foto-foto itu bermunculan sejak keabsahan ijazah sarjana Jokowi dipertanyakan. Lalu, beragam hasil analisis muncul kemudian menuding dokumen tanda kelulusan itu palsu alias tak otentik.
Ova menekankan, UGM tidak bertanggungjawab dalam memastikan apakah foto-foto di media sosial tersebut Merupakan hasil jepretan dari ijazah asli yang Pada Di masa lampau diserahkan oleh kampus kepada Jokowi atau bukan.
“Kita tidak bertanggung jawab untuk itu,” tegas Ova.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta menambahkan, dokumen ijazah sarjana Jokowi hanya dicetak satu kali, sementara yang dipegang kampus sejak awal hanya berbentuk salinan.
Sesuai Syarat hukum, pihaknya hanya Berniat menyerahkan atau menunjukkan berkas-berkas yang dianggap memuat informasi pribadi kepada pihak berwenang saja. Regulasi ini berlaku umum atau bukan khusus untuk Jokowi semata.
Lagipula, kata Sigit, salinan ijazah itu bersama berkas-berkas terkait lain Pada saat ini dipegang kepolisian untuk kepentingan penyelidikan.
“Semua dokumen yang berkaitan dengan itu Hari Ini ada pada kepolisian. Dan kami di universitas atau di fakultas karena menganggap bahwa itu merupakan data pribadi, maka Bahkan tidak Berniat kami share ke mana-mana,” terang Sigit.
(ldy/mik)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA