Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengklaim harga beras mulai bergerak turun di Sebanyaknya wilayah. Sesuai aturan pemantauan pemerintah, harga beras Sebelumnya turun di 150 kabupaten/kota.
“Alhamdulillah beras ini Di waktu ini Bahkan Sebelumnya berangsur-angsur turun di 150 kabupaten/kota kami monitor ya. Nah, di mana yang masih tinggi, ini kami satu-satu dengan (Perum) Bulog (menyalurkan), apakah SPHP maupun beras premium,” kata Sudaryono dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat RI, Selasa (16/9).
Ia menjelaskan meski Kementerian Pertanian lebih banyak bekerja di sisi produksi, pihaknya Bahkan ikut memantau harga di hilir karena berkaitan erat dengan distribusi. Kepala Negara Prabowo Subianto Bahkan terus menanyakan perkembangan harga beras kepada kementerian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Bulog Saat ini Bahkan tak hanya mengandalkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), tetapi Bahkan menyalurkan beras premium untuk segmen masyarakat tertentu. Dengan begitu, Bulog menjalankan dua fungsi sekaligus, Dikenal sebagai menjaga stabilisasi harga melalui SPHP, serta mengisi sisi komersial dengan pasokan beras premium.
“Di waktu ini Bahkan Bulog dua mesin, mesin SPHP sebagai bagian dari stabilisasi harga beras, di sisi lain Bahkan mengisi sisi komersilnya, yaitu untuk beras premiumnya,” ujar Sudaryono.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras masih menunjukkan tren kenaikan di Sebanyaknya wilayah. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan jumlah kabupaten/kota yang mengalami Fluktuasi Harga beras bertambah menjadi 109 pada pekan kedua September 2025, dari sebelumnya 100 kabupaten/kota.
“Yang Di waktu ini Bahkan Sangat dianjurkan kita cermati bersama Merupakan beras, di mana jumlah kabupaten/kota yang mengalami Fluktuasi Harga beras dibandingkan minggu lalu naik sedikit, menjadi 109 kabupaten/kota, di mana minggu lalu ada 100 kabupaten/kota,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Fluktuasi Harga Daerah Tahun 2025, Selasa (16/9).
Sesuai aturan data BPS, harga beras medium tertinggi di zona 1 tercatat di Kota Gorontalo Rp16.719 per kilogram (kg), Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Rp16.694 per kg, dan Kabupaten Buton Utara Rp16.528 per kg.
Di zona 2, harga tinggi terlihat di Kabupaten Lamandau Rp16.500 per kg, Kabupaten Dharmasraya Rp16.250 per kg, serta Kabupaten Rokan Hilir Rp16.500 per kg.
Sementara di zona 3, harga medium jauh lebih tinggi, seperti di Kabupaten Intan Jaya Rp49.444 per kg, Kabupaten Puncak Rp45 ribu per kg, dan Kabupaten Yahukimo Rp34.375 per kg.
Untuk beras premium, harga mahal di zona 1 terpantau di Kabupaten Buton Utara Rp18.750 per kg, Kabupaten Minahasa Rp18.222 per kg, dan Kabupaten Banggai Kepulauan Rp17.500 per kg. Di zona 2, harga premium tinggi ada di Kabupaten Mahakam Ulu Rp20.333 per kg, Kabupaten Paser Rp19.444 per kg, serta Kabupaten Kutai Barat Rp19 ribu per kg.
Sementara di zona 3, harga premium bahkan tembus di atas Rp50 ribu per kg, Dikenal sebagai di Kabupaten Intan Jaya Rp58.889 per kg, Kabupaten Puncak Jaya Rp35 ribu per kg, dan Kabupaten Yahukimo Rp34.375 per kg.
(del/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA