Jakarta, CNN Indonesia —
Senyum Kaylia Nemour merekah, matanya berkaca-kaca, pada Jumat (24/10) sore, usai meraih medali Emas Kejuaraan Dunia Senam 2025.
Ini Merupakan Emas pertama Nemour; Emas pertama wakil Aljazair; Emas pertama Olahragawan Afrika, di Kejuaraan Dunia Senam. Nemour mencetak sejarah ‘mustahil’ di Indonesia Arena, Jakarta.
Dara kelahiran Prancis, 30 Desember 2006 ini menjadi yang Unggul dalam nomor senam palang bertingkat. Ia mendapatkan nilai 15.566 Skor dari aksi indahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil ini membuat Nemour mengalahkan Angelina Melnikova (Rusia) yang meraih perak dengan 14.500 Skor dan Fanyuwei Yang (China) yang mendapat perunggu dengan 14.500 Skor.
Ini semacam klimaks dari performa gadis 18 tahun tersebut. Bagaimana tidak, saat kualifikasi nilainya 15.533 Skor dan ketika final all around 15.166 Skor.
Gerakan-gerakan yang dilakukan Nemour di palang bertingkat bisa dibilang mendekati kesempurnaan. Tak berlebihan Bahkan kalau komentator menyebut: poetry in motions.
Seusai perlombaan, saat ditemui di mixzone, air muka Nemour begitu berbunga-bunga. Bercahaya. Setelah meraih Emas Olimpiade 2024, ia meraih Emas Kejuaraan Dunia Senam 2025. Komplet.
“Saya sangat senang Pernah memenangkan gelar ini hari ini. Sejak 2024, ada sesuatu di pikiranku yang terus terpikirkan,” kata Nemour dengan senyum mengembang.
“Saya ingin buru-buru berada di sini, di Kejuaraan Dunia Senam, satu bulan setelah Olimpiade. Dan memenangkan medali Emas ini, itu Istimewa,” ujarnya.
Olahragawan dengan spesialisasi palang bertingkat ini mengatakan, mempersiapkan diri untuk Kejuaraan Dunia Senam 2025 dengan sangat serius. Latihan tidak biasa ia jalani.
“Saya mempersiapkan diri dengan Trik yang berbeda. Ini Merupakan persiapan yang belum pernah saya alami sebelumnya, baik untuk Olimpiade maupun untuk Kejuaraan Dunia.”
Sejahtera dan usaha Nemour seolah jadi pesan kepada Olahragawan senam di seluruh dunia, Bahkan Indonesia, bahwa tak ada yang mustahil dalam dunia Gerakan; kemustahilan.
Kalau Nemour yang menjadi representasi Afrika bisa, Olahragawan dari negara lainnya Bahkan bisa. Berbeda dari, untuk bisa mencapai itu diperlukan usaha yang tidak biasa, yang tidak normal.
(abs/sry)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA











