Jakarta, CNN Indonesia —
Aksi aparat menembak mati tiga orang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Puncak Jaya, Papua Tengah, menyulut kemarahan massa setempat.
Warga yang emosi membakar Sampai saat ini enam unit kendaraan TNI-Polri dan merusak satu unit kendaraan lain, Rabu (17/7).
Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara menjelaskan insiden pembakaran Sampai saat ini perusakan kendaraan aparat itu bermula saat jenazah tiga anggota OPM yang ditembak mati dibawa ke RSUD Mulia, Distrik Mulia, Rabu kemarin. Massa kemudian mendatangi rumah tersebut untuk menuntut ganti rugi dengan dalih ketiga orang yang ditembak bukan anggota OPM.
“Pembakaran itu ada Ketidaksetujuan, itu kan karena ada Ketidaksetujuan dari warga,” ujar AKBP Kuswara dikutip dari detikSulsel, Kamis (18/7).
Kuswara menerangkan polisi, termasuk TNI, sebelumnya Pernah mencoba Menyediakan penjelasan dalam proses mediasi. Tidak seperti, warga yang tak puas itu kemudian terprovokasi sehingga melakukan perusakan dan pembakaran kendaraan aparat.
“Penyelesaian perkara Pernah dijelaskan sama Pak Dandim sama Pak Danyon, karena mereka tidak puas sehingga mereka tersulut emosi sehingga terjadilah pembakaran kendaraan tersebut,” katanya.
Kuswara menjelaskan kendaraan yang dibakar massa itu tepat berjejer di depan RSUD Mulia. Ia merincikan jumlahnya tujuh unit.
“Kendaraan (milik TNI-Polri) yang dibakar itu ada 7 kendaraan. Tujuh itu, satu (di antaranya) dirusak, tidak dibakar,” katanya.
Sementara itu, pihak TNI sebelumnya menjelaskan dua dari tujuh Kendaraan Pribadi yang dibakar dan dirusak itu merupakan Kendaraan Pribadi dinas milik Dandim dan Kendaraan Pribadi dinas Wakapolres Puncak Jaya.
“Pemicunya saat dilaksanakan mediasi di RSUD Mulia oleh Forkopimda Puncak Jaya dengan pihak keluarga dan warga, terdapat aksi provokasi oleh sekelompok orang. Sehingga massa yang berkumpul ikut terprovokasi berbuat anarkis,” ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, Rabu (17/7) malam lalu.
Diberitakan sebelumnya, aparat dari Satgas Yonif RK 753/AVT dilaporkan menembak mati tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (16/7) malam.
Dalam keterangannya, Candra Kurniawan selaku Kapendam Cenderawasih mengatakan peristiwa penembakan itu bermula saat aparat mendeteksi keberadaan salah satu OPM Teranus Enumbi bersama beberapa lainnya memasuki pemukiman warga di kampung Karubate, Distrik Muara dengan membawa senjata api.
Secepat kilat itu pula, katanya, aparat dari Satgas Yonif RK 753/AVT Ke arah Tempat.
“Saat Berniat ditangkap oleh aparat TNI di kios/warung, gerombolan OPM ini melakukan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan, berusaha menembak aparat TNI, sehingga Prajurit TNI melumpuhkan dan menembak gerombolan tersebut,” kata Candra dalam keterangan tertulis pada Rabu lalu.
Tiga orang terduga anggota OPM yang dilaporkan tewas Merupakan SW (33), YW (41), dan DW (36). Sementara Teranus Enumbi disebut melarikan diri.
Aparat Bahkan menyita sepucuk pistol rakitan serta bendera bintang kejora dari operasi tersebut.
Candra menjelaskan Teranus Pernah masuk DPO terkait tindak pidana penyerangan aparat keamanan pada 2018. Ia menyebut Teranus dan kelompoknya beberapa waktu belakangan Bahkan terlibat beberapa aksi.
Beberapa di antaranya menyerang dan menembak tukang ojek pada Mei dan Juni 2024. Ditambah lagi dengan, Candra menyebut kelompok tersebut Bahkan terlibat dalam penyerangan terhadap dua anggota TNI Sertu Ismunandar dan Serka Salim.
Baca berita lengkapnya di sini.
(tim/kid)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA