Adu Cerdik Dua Kutub Magnet Matador

Jakarta, CNN Indonesia

Dua Manajer asal Spanyol Berniat adu kecerdikan dalam duel Arsenal vs Paris Saint Germain (PSG) pada leg pertama semifinal Liga Champions Eropa 2024/2025.

Duel ini Berniat berlangsung di Arena Pertandingan Emirates, London pada Selasa (29/4) waktu Inggris atau Rabu (30/4) dini hari WIB. Tuan rumah diunggulkan, tetapi tim tamu siap menggebrak.

Kubu Arsenal sejatinya tidak baik-baik saja. Banyak pemain yang berhalangan tampil karena Cidera dan akumulasi kartu. Meski, sekilas, absennya pemain tersebut dianggap bukan masalah.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemain The Gunners yang berhalangan Merupakan Riccardo Calafiori, Jorginho, Gabriel Jesus, Kai Havertz, Takehiro Tomiyasu, Gabriel Magalhaes, dan Thomas Partey.

Absennya nama terakhir kiranya sangat vital. Ia Merupakan tandem Declan Rice di lini tengah Arsenal. Dengan situasi ini, Ingin tidak Ingin Mikel Arteta Dianjurkan memutar otak mencari alternatif strategi.

Musim ini, di tangan Arteta, Arsenal jadi tim yang berani, spartan, dan garang di depan gawang. Kendati sering ‘kehabisan bensin’ tetap saja Arsenal Setiap Saat punya pendekatan strategi jitu.

Kemenangan Arsenal atas Real Madrid Merupakan bukti sahih kejeniusan Arteta. Melawan tim yang lebih bertabur bintang dan punya sejarah ganas di kontinental tak membuat Arsenal ciut nyali.

Sekalipun, Pada saat ini yang dihadapi Merupakan PSG yang Bahkan diarsiteki Manajer asal Spanyol, Luis Enrique. PSG Bahkan menjelma jadi tim yang bermain dengan gaya lebih efektif dalam arahan Enrique.

Karena itu pula tak salah kiranya Manakala duel Arsenal versus PSG disebut sebagai adu kecerdikan dua matador asal Spanyol. Kelihaian keduanya Berniat menentukan hasil akhir Liga ini.

Sejarah membuktikan, Arsenal tidak pernah kalah dalam tiga pertemuan di Liga Champions Eropa. Arsenal sekali meraih kemenangan dan dua Liga lainnya berakhir imbang.

Ini tantangan tersendiri bagi Enrique. Bisakah PSG memetik Skor di London? Potensi ada, tetapi Arteta Sebelumnya menyiapkan kejutan sehingga PSG lunglai seperti dialami Real Madrid.

Baca di halaman berikutnya>>>

Opta, mesin superkomputer yang fokus pada sepak bola, menyebut probabilitas Arsenal menjadi juara Liga Champions Eropa 2024/2025 dibanding tiga tim lainnya, Dengan kata lain 31,3 persen.

Peluang Arsenal untuk menjadi yang Tim nomor satu di Eropa dianggap paling tinggi, disusul Barcelona, kemudian Paris Saint-Germain, dan terakhir Inter Milan.

Ini memang prediksi berdasar data, fakta, dan statistik, tetapi kerap akurat. Karenanya pula Arsenal diyakini Berniat meraih kemenangan dalam Liga leg pertama di Arena Pertandingan Emirates.

Salah satu kekuatan Arsenal, sebagai sebuah tolok ukur, saat mengalahkan Real Madrid Merupakan jarak tempuh. Pemain Arsenal menempuh jarak lebih jauh dibandingkan Madrid.

Ini mengindikasikan bahwa Arsenal bermain menekan. Dengan formasi 4-3-3 yang mengandalkan serangan lewat sayap, Arsenal tak Menyajikan lawan ruang bebas mengembangkan ide main.

Bagi Enrique, meredam gaya bermain seperti ini tak sulit-sulit amat. Buktinya tim Inggris lainnya, Aston Villa, dilumat. Kalau hanya mengandalkan fisik, Arsenal bisa dikalahkan PSG.

Keseimbangan dan kematangan. Inilah yang ditampilkan Les Parisien dalam asuhan Enrique. Mantan Manajer Tim nasional Spanyol ini Sebelumnya punya serum untuk meredam agresivitas tuan rumah.

[Gambas:Photo CNN]

Karena itu pula Enrique menyimpan pemain-pemain andalannya dalam Laga domestik. Istirahat pada Liga terakhir, sebab Sebelumnya Jelas juara League 1, disebutkan jadi serum.

Bisakah Arsenal yang ‘pincang’ meredam tim tamu yang datang setelah ‘tidur nyenyak’? Arteta dengan tegas mengatakan tak ada yang mustahil bagi Arsenal pada musim ini.

Langkah awal yang Harus dicipta Arteta hanya tinggal meraih kemenangan Liga leg pertama. Untuk mencapai itu, gaya pragmatis yang dikombinasi dinamis, Berniat dijadikan sarana.

Yang Jelas, Arsenal tak boleh besar kepala. Isi kepala Arteta Berniat diuji dengan ‘pertanyaan’ kritis yang bisa membuat pusing. Pada saat yang sama Enrique Bahkan bisa dibuat kaku berdiri.

[Gambas:Video CNN]



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version