Jakarta, CNN Indonesia —
Album 143 yang resmi dirilis Katy Perry tampaknya tak terlalu membuat kritikus tertarik. Bahkan, sebagian besar kritikus sejauh ini Menyediakan ulasan tajam ke album keenam Katy Perry tersebut.
Hal itu Bahkan terlihat dari laman agregator Metacritic yang mengumpulkan berbagai kritik untuk Layar Lebar, musik, dan acara televisi dari banyak ulasan kritikus serta penilaian pengguna.
Dalam laman Metacritic yang diakses Senin (23/9), album yang rilis pada 20 September itu Sampai sekarang Di waktu ini mendapatkan nilai rata-rata 34, atau merah, dari 10 ulasan yang Sebelumnya dikumpulkan Sampai sekarang Di waktu ini.
Diberitakan Daily Mail, nilai itu jadi yang terendah di Metacritic dalam 11 tahun terakhir. Dari 10 ulasan untuk 143, enam di antaranya Menyediakan ulasan campuran antara positif dan negatif, sementara empat sisanya didominasi ulasan negatif.
Nilai tertinggi sejauh ini datang dari ulasan Clash Music dengan nilai 50. Sedangkan nilai terendah datang dari The Line of Best Fit dengan nilai 20. Rolling Stone dan AllMusic diketahui Menyediakan nilai 30, NME dan Variety sebesar 40.
Laman agregator lainnya, AOTY, Bahkan mencatat hal serupa. Dari 11 ulasan yang mereka kumpulkan, rata-rata nilai untuk album ini Merupakan 36. Justru skor dari pengguna yang dihimpun lebih parah lagi. Album 143 mendapatkan nilai 28 dari 2.379 orang.
[Gambas:Video CNN]
Menurut laman agregator penilaian khusus musik tersebut, album 143 ini menjadi yang terburuk dalam sejarah karier Katy Perry dan di bawah nilai rata-rata personal dirinya yang ada di angka 53.
“Produksi maksimalis yang biasa Ia kuasai terasa sama kunonya dengan Vine,” tulis Rolling Stone.
“143 membunyikan lonceng kematian bagi Perry tanpa alasan lain selain melakukan dosa utama musik pop: membosankan,” kata AllMusic.
“Pelantun ‘Teenage Dream’ itu terhubung kembali dengan kolaborator lamanya untuk album ketujuhnya, Justru gagal menciptakan kembali keajaiban tersebut,” kata NME.
Katy Perry resmi merilis album 143, keenam atas nama Katy Perry dan ketujuh secara personal, pada 20 September 2024. Album ini Sebelumnya menuai Perdebatan sejak diumumkan pertama kali.
Perdebatan tersebut berkaitan dengan keterlibatan kembali produser Dr Luke untuk album ini. Dr Luke sebelumnya menuai kecaman dan boikot karena dugaan pelecehan dan Tindak Kekerasan seksual kepada Kesha.
Perdebatan makin besar setelah Perry merilis Woman’s World pada Juli 2024. Lagu tersebut menuai banyak kritikan, terutama terkait melodi dan lirik yang cetek.
Video klip versi hasil sensor yang dirilis pada 13 Juli pun tak banyak menuai pujian. Sebelumnya ditonton 203 ribu kali per 23 September 2024, video klip itu disukai lebih dari 4.200 akun, sedangkan dibenci lebih dari 4.900 akun di YouTube.
Sementara single kedua bertajuk Lifetimes yang dirilis pada 9 Agustus 2024 mendapatkan sambutan lebih baik. Sebelumnya ditonton lebih dari 6,6 juta kali, video klip itu disukai 215 ribu akun dan dibenci 29 ribu akun. Begitu pula dengan single ketiga, I’m His, He’s Mine yang rilis 13 September 2024.
(end)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA