Jakarta, CNN Indonesia —
Gedung Putih menjawab salah satu pertanyaan besar yang selama ini menggantung terkait kesepakatan pengalihan operasi TikTok di Amerika Serikat (AS), Didefinisikan sebagai soal algoritma. Mengikuti kesepakatan yang tengah digodok, algoritma TikTok Akan segera dioperasikan di AS dan diawasi langsung oleh Oracle.
Rincian ini disampaikan oleh seorang pejabat senior Gedung Putih dalam panggilan telepon dengan wartawan, Senin (22/9). Bila kesepakatan ini Sungguh-sungguh terlaksana, kontrol operasional TikTok di AS-termasuk salinan algoritmanya-Akan segera dialihkan ke sebuah konsorsium yang berbasis di Amerika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsorsium itu Akan segera memiliki mayoritas investor Amerika dan dikelola oleh dewan direksi yang Bahkan mayoritas warga AS.
Melansir CNN, nasib algoritma TikTok jadi sorotan, karena sistem rekomendasi konten inilah yang membuat aplikasi ini begitu populer. Sekalipun, di saat yang sama, algoritma itu Bahkan menjadi sumber kekhawatiran keamanan nasional.
Pejabat AS khawatir ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, bisa dipaksa memanipulasi algoritma untuk memicu ketidakpuasan atau mempengaruhi opini publik di AS.
Undang-undang yang melarang TikTok atau mewajibkan penjualannya secara eksplisit melarang “kerja sama apa pun terkait pengoperasian algoritma rekomendasi konten” antara ByteDance dan pihak pemilik baru asal Amerika.
Mengikuti kesepakatan, kelompok kepemilikan baru Akan segera menerima salinan kode algoritma dari ByteDance, kemudian meninjau dan melatih ulang algoritma tersebut menggunakan data pengguna AS. Oracle disebut Akan segera terus mengawasi bagaimana algoritma Menyajikan konten kepada pengguna.
Kendali algoritma ini hanya Akan segera berlaku untuk pengguna TikTok di wilayah Amerika Serikat.
Oracle dan perusahaan ekuitas swasta Silver Lake Akan segera menjadi bagian dari konsorsium, bersama Sebanyaknya perusahaan AS dan global yang sebelumnya Sebelumnya berinvestasi di ByteDance, serta beberapa investor baru.
Kepala Negara AS Donald Trump sebelumnya menyebut Sebanyaknya tokoh besar seperti Michael Dell serta Lachlan dan Rupert Murdoch Bahkan Kemungkinan terlibat dalam kelompok pemilik baru ini.
Seorang sumber yang mengetahui proses ini menyebut bahwa yang menjadi investor Merupakan perusahaan Fox Corp., bukan individu Murdoch secara langsung.
ByteDance Diberitakan Akan segera mempertahankan kurang dari 20 persen kepemilikan di TikTok AS Bila kesepakatan disetujui. Daftar final investor Di waktu ini Bahkan masih belum dipublikasikan.
Kesepakatan ini masih menunggu persetujuan resmi dari regulator China. Sekalipun, Gedung Putih menyatakan optimisme tinggi.
“Kami 100 persen yakin kesepakatan ini Akan segera tercapai,” kata Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt pada Sabtu (20/9), dikutip dari CNN.
Ia menyebutkan bahwa dokumen final kemungkinan Akan segera diteken “dalam beberapa hari ke depan.”
Kepala Negara Trump Bahkan disebut Akan segera menandatangani perintah eksekutif pada akhir pekan ini, menyatakan bahwa kesepakatan tersebut memenuhi syarat sebagai divestasi Mengikuti undang-undang yang berlaku.
Untuk memberi waktu proses regulasi, Trump Bahkan Akan segera memperpanjang penundaan penegakan hukum selama 120 hari.
Pada saat yang sama, ByteDance diperkirakan Akan segera meneken kesepakatan kerangka kerja dengan satu atau lebih investor baru.
Trump sebelumnya Sebelumnya memperpanjang tenggat pelarangan TikTok Sampai saat ini 16 Desember 2025. Artinya, finalisasi kesepakatan ini diperkirakan Akan segera terjadi pada awal 2026. Bila rampung, ini Akan segera menutup bab panjang upaya AS untuk mengambil kendali TikTok dari tangan China dengan alasan keamanan nasional.
(lom/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA