Jakarta, CNN Indonesia —
Malam Nisfu Syaban dianjurkan membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali dan berbagai amalan lainnya. Bacaan Yasin malam Nisfu Syaban dianjurkan karena malam tersebut salah satu malam Berkelas yang penuh berkah.
Surat Yasin, yang merupakan surat ke-36 dalam Al-Qur’an, memiliki banyak keutamaan. Membaca surat Yasin diyakini dapat mendatangkan pahala besar, menenangkan hati, dan membawa keberkahan dalam hidup.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar, Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Allah SWT turun ke langit dunia pada malam Nisfu Syaban dan mengampuni segala dosa, kecuali dosa syirik dan dosa orang yang di dalam hatinya terdapat kebencian.”
Bacaan Yasin tiga kali di malam Nisfu Syaban, di sebuah riwayat yang disampaikan oleh Baihaqi dari Abi Qalabah, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang membaca surat Yasin, Allah Berencana mengampuni dosanya. Barang siapa yang membacanya dalam keadaan tersesat, Allah Berencana memberinya petunjuk. Barang siapa yang membacanya untuk seorang wanita yang Saat ini Bahkan Bahkan sedang kesulitan karena anaknya, Allah Berencana Menyajikan kemudahan kepadanya. Barang siapa yang membacanya, maka ia seperti membaca Al-Qur’an sebelas kali, dan setiap sesuatu memiliki jantungnya, sedangkan jantung Al-Qur’an Merupakan surat Yasin.”
Terlebih lagi, dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa membaca surat Yasin pada malam hari, Allah Berencana melipatgandakan pahala dari bacaan lainnya dalam Al-Qur’an sebanyak sepuluh X. Barang siapa yang membacanya di pertengahan hari lalu menyampaikan hajatnya kepada Allah, maka Allah Berencana mengabulkannya.”
Niat baca Yasin 3 kali di malam Nisfu Syaban
Berikut ini niat untuk setiap bacaan Yasin pertama, kedua, dan ketiga di malam Nisfu Syaban sebagaimana dikutip dalam kitab Mujribat karangan Ad-Dairaby:
Surat Yasin yang pertama: diniatkan untuk memohon panjang umur (yang barakah) dan ketaatan/ketaqwaan serta dapat istiqamah kepada Allah SWT.
Surat Yasin yang kedua: diniatkan untuk memohon dijauhkan dari segala bentuk musibah, fitnah, bala/marabahaya lahir batin.
Surat Yasin yang ketiga: diniatkan untuk memohon sugih hati/kaya hati yang langsung dari Allah tidak mudah meminta-minta pada selain Allah serta ditetapkan Iman Islam sampai akhir hayat.
Tata Tips baca Yasin 3 kali di malam Nisfu Syaban
Amalan baca Yasin 3 kali di malam Nisfu Syaban dapat diiringi dengan bacaan doa. Mengutip dari buku ‘Kalender Ibadah Sepanjang Tahun’, berikut ini tata Tips baca Yasin 3 kali di malam Nisfu Syaban:
Membaca surat Yasin secara berturut-turut setelah shalat Maghrib dan lebih utama dilakukan secara bersama-sama.
Ilustrasi. Malam Nisfu Syaban dianjurkan membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali dan berbagai amalan lainnya. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
|
Bacaan Yasin yang pertama diniatkan untuk meminta umur panjang yang diisi dengan ketaatan kepada Allah SWT.
Bacaan Yasin kedua diniatkan supaya dijaga dari semua bahaya serta diberi keluasan rezeki yang baik serta halal.
Bacaan Yasin yang terakhir diniatkan Supaya bisa hati merasa cukup dan dianugerahi husnul khatimah.
Setiap selesai membaca Surat Yasin disunahkan membaca doa berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اللّهُمَّ يَاذَا الْمَنِّ وَلاَيُمَنُّ عَلَيْك. يَاذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ. يَاذَا الطَّوْلِ والْإِنْعَامِ, لاَإِلهَ إِلاَّ أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِئيْن, وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْن, وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْن. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَتَقْتِيْرِ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَل, عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَل {يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ} إِلهِيْ بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَم, فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم, الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَم, اكْشِفْ عَنِّيْ مِنَ الْبَلاَءِ مَا أَعْلَم, وَمَا لاَ أَعْلَم, وَاغْفِرْ لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَم. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ أَعْظَمِ عِبَادِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا فِيْ كُلِّ شَيْئٍ قَسَمْتَهُ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ نُوْرٍ تَهْدِيْ بِهِ, أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا, أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ, أَوْ فَضْلٍ تُقَسِّمُهُ عَلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ, يَاللهُ, يَاللهُ, لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ هَبْ لِيْ قَلْبًا تَقِيًّا نَقِيًّا, مِن َالشِّرْكِ بَرِيًّا, لاَ كَافِرًا وَلاَ شَقِيًّا, وَقَلْبًا سَلِيْمًا خَاشِعًا ضَارِعًا. اللَّهُمَّ امْلَأْ قَلْبِيْ بِنُوْرِكَ وَأَنْوَارِ مُشَاهَدَتِكَ, وَجَمَالِكَ وَكَمَالِكَ وَمَحَبَّتِكَ, وَعِصْمَتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِلْمِكَ, يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Arab Latin: Bismillaahir ahmaanirrahim. Allaahumma yaa dzal manni wa laa yumannu ‘alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauliwal in’aam. Laa ilaaha illaa anta zhahral laajiina wajaaral mustajiiriina wa ma’ manal khaa-ifiin. Allaahumma in kunta katabtanaa ‘indakafii ummil kitaabi asyiqiyaa’a au mahruumiina au muqtarran ‘alaina fir rizqi fahumllaahumma bifadhlika syaqaawatanaawahirmaananaa waiqtaara arzaaqinaa wa atsbitnaa ‘indaka fii ummil kitaabi su’adaa’a marzuuqina muwaffaqiin lil khairaat. Fa innaka qulta waqaulukal haqqufii kitaabikal munzali ‘alaa lisaani nabiyyikal mursal, yamhullaahu maa yasyaa-u wa yutsbitu wa ‘indahu ummul kitaab. Ilaahii bit tajallila’zhami fii lailatin nishfi min syahri sya’baanal mukarram allatii yufraqufiiha kullu amrin hakiimin wa yubram nas-aluka an taksyifa ‘annaa minal balaa-i maa na’lamu wa maa laa na’lam, wa maa antabihi a’lama. Innaka antala’azzulakram. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Dzat yang mempunyai anugerah, dan Engkau tidak diberi anugerah, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang mempunyai kekuasaan dan Menyajikan kenikmatan, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkau lah Penolong orang-orang yang memohon pertolongan, Pelindung orang-orang yang mencari perlindungan, dan Pemberi Keamanan kepada orang-orang yang ketakutan. Ya Allah, Bila Engkau mencatat kami di sisi-Mu dalam induk catatan sebagai orang-orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu dijauhkan dari-Mu, atau disempitkan dalam mendapat rezeki, dengan karunia-Mu, ya Allah, hapuskanlah kecelakaan kami, keterhalangan kami, kejauhan kami dari rahmat-Mu, dan kesempitan rezeki kami. Dan tetapkanlah kami di sisi-Mu dalam catatan sebagai orang-orang yang berbahagia, diberi rezeki yang luas, serta diberi petunjuk Ke arah kebajikan. Karena sesungguhnya Engkau Pernah berfirman dalam kitab-Mu yang Pernah diturunkan kepada rasul-Mu, sedangkan firman-Mu itu benar, Allah menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan disisi-Nya terdapat induk kitab. Tuhan kami, dengan tajalli-Mu (penampakan sifat-Mu) Yang Maha Besar pada malam Nishfu Sya’ban yang mulia ini, saat setiap urusan dibedakan dan ditetapkan di dalamnya, kami memohon kepada-Mu Supaya bisa Engkau palingkan kami dari segala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya, Engkau Dzat Yang Paling Mulia dan Paling Pemurah. Dan, semoga Allah senantiasa memberi rahmat serta kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya.”
Selain doa tersebut, ada doa lain dari Syekh Abdul Qadir Jailani, Disebut juga doa berikut:
لَّهُمَّ إِذْ أَطْلَعْتَ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ عَلَى خَلْقِكَ، فَعُدْ عَلَيْنَا بِمَنِّكَ وَعِتْقِكَ، وَقَدِّرْ لَنَا مِنْ فََضْلِكَ، وَوَسِِّعْ رِزْقَكَ، وَاجْعَلْنَا مِمَّنْ يَقُوْمُ لَكَ فِيْهَا بِبَعْضِ حَقِّكَ. اَللَّهُمَّ مَنْ قَضَيْتَ فِيْهَا بِوَفَاتِهِ فَاقْضِ مَعَ ذَلِكَ رَحْمَتَكَ، وَمَنْ قَدَّرْتَ طُوْلَ حَيَاتِهِ فَاجْعَلْ مَعَ ذَلِكَ نِعْمَتَكَ، وَبَلِّغْنَا مَا لاَتَبْلُغُ اْلآمَالُ إِلَيْهِ يَا خَيْرَ مَنْ وَقَفَتِ اْلأَقْدَامُ بَيْنَ يَدَيْهِ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ،
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Arab Latin: Allahummaidzath-la’talailatan nishfi min sya’baana ‘alaa khalqika, fa’ud ‘alainaa bimannika wa ‘itqika, wa qaddir lanaa min fadhlika, wa wassi’ rizqaka, waj’alnaa mimman yaquumu laka fiihaa biba’dhi haqqika. Allahumma man qadhaitafiihaa biwafaatihi faqdhi ma’a dzaalika rahmataka, wa man qaddarta thuula hayaatihi faj’al ma’a dzaalika ni’mataka, wa ballighnaa maalaatablughulaamaaluilaihiyaakhaira man waqafatil aqdaamu baina yadaihi yaa rabbal ‘aalamiina, birahmatikayaa arhamar raahimiina. Wa shallallahu ta’aalaa ‘alaa sayyidinaa muhammadin khairi khalqihi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iina.
Artinya: “Ya Allah, Bila Engkau Pernah memunculkan malam Nisfu Sya’ban pada makhluk-Mu maka curahkan atas kami anugerah dan pembebasan-Mu (dari neraka), takdirkanlah untuk kami kebaikan dari keutamaan-Mu, perluaslah curahan rezeki-Mu untuk kami, jadikanlah kami di malam itu termasuk orang yang bangkit melaksanakan hak-Mu. Ya Allah, orang yang Engkau tentukan takdirnya di malam itu dengan kematiannya, maka bersamakanlah dengan rahmat-Mu, dan orang yang Engkau takdirkan berumur panjang maka jadikanlah rahmat-Mu bersamanya, dan sampaikanlah kami pada tujuan mulia yang tidak tercapai oleh angan-angan, wahai sebaik-baik Dzat yang bersimpuh di hadapan-Nya semua telapak kaki, wahai Tuhan sekalian alam, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Paling Pengasih. Semoga shalawat Allah tercurah pada junjungan kami Nabi Muhammad, sebaik-baik makhluk, dan atas keluarga serta sahabat kesemuanya.”