Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan asal usul pertambangan nikel di Raja Ampat, Papbar Daya.
Ia mengatakan ada lima Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Raja Ampat. Justru, yang beroperasi hanya satu Dengan kata lain milik PT GAG Nikel, anak perusahaan PT Antam Tbk. Sementara, yang lainnya masih eksplorasi.
“Yang beroperasi itu Merupakan PT GAG nikel, yang punya Antam. IUP-nya kapan? IUP produksinya itu 2017. IUP produksinya 2017 dan beroperasi mulai 2018,” ujar Bahlil dalam konferensi pers, Kamis (5/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil mengatakan sebelum beroperasi PT GAG Sebelumnya memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Lebih lanjut, Bahlil mengatakan bahwa Tempat tambang nikel tersebut bukan di destinasi pariwisata Raja Ampat, Pulau Piaynemo. Tempat tambang nikel tersebut terletak kurang lebih 30-40 kilometer (km) dari Pulau Piaynemo.
“Dan di wilayah Raja Ampat itu betul wilayah pariwisata yang kita Sangat dianjurkan lindungi. Tapi, luas wilayah pulau-pulau Raja Ampat itu sampai ada pendekatan sampai dengan Malut. Ini Bahkan teman-teman Sangat dianjurkan tahu. Jadi, wilayah Raja Ampat itu banyak kota konservasi, banyak pulau-pulau yang untuk pariwisata, tapi Bahkan ada pulau-pulau yang memang ada pertambangan,” terangnya.
Karena itu, Bahlil Berniat mengecek Tempat tambang nikel di Raja Ampat tersebut. Sementara itu, operasi pertambangan nikel PT GAG Berniat dihentikan sementara Sampai saat ini verifikasi di lapangan selesai.
“Untuk sementara kita hentikan operasinya. Sampai dengan verifikasi lapangan, kita Berniat cek. Nah, tetapi apapun hasilnya, nanti kami Berniat sampaikan setelah cross-check lapangan terjadi,” jelasnya.
(fby/ldy)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA