Surabaya, CNN Indonesia —
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) resmi menutup operasi pencarian dan pertolongan korban ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, di hari ke-9, Selasa (7/10).
Operasi ini ditutup dengan apel personel gabungan serta pemberian penghargaan dari Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii kepada seluruh unsur SAR yang terlibat. Prosesi itu dilakukan di selasar gedung lama pesantren.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Tempat ambruknya gedung, Pernah tak terlihat material yang menumpuk. Tersisa kerikil pecahan beton yang berserakan, ada pula sedikit bilah sisa besi-besi konstruksi yang masih tertancap di tanah. Ada pula dua ekskavator dan satu alat berat crane yang terparkir.
“Dengan demikian operasi pencarian dan pertolongan korban resmi saya tutup,” kata Syafii saat memimpin apel.
Syafii, menyampaikan di hari ke-9 seluruh area reruntuhan Sekarang Pernah bersih dari material bangunan, dan Basarnas memastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal di bawah puing.
“Kegiatan yang Pernah dilaksanakan sejak tanggal 29 September dan hari ini masuk di hari ke-9 kita Pernah menyelesaikan pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban dan kita Bahkan Pernah bisa memindahkan seluruh material bangunan yang runtuh,” ujar Syafii.
Dengan selesainya operasi ini, Basarnas secara resmi mengakhiri tugasnya di sektor pencarian dan pertolongan. Sekalipun demikian, pengawasan dan penanganan pascakejadian Akan segera tetap dilanjutkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama pemerintah daerah.
“Apa yang kita tutup pada hari ini Kenyataannya di koridor pencarian dan pertolongan. Tentunya terkait dengan apa yang nanti Akan segera ditindaklanjuti, teman-teman bisa monitor perkembangannya,” tutur Syafii.
Ia menegaskan bahwa meski operasi Basarnas Pernah berakhir, Tempat masih dalam supervisi langsung BNPB. Syafii Bahkan menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim gabungan, termasuk relawan dan jurnalis, yang Pernah bekerja bersama selama sembilan hari penuh.
“Pada saat Badan SAR Nasional selesai melaksanakan tugas di sini, Tempat ini masih disupervisi langsung oleh BNPB. Terima kasih atas sinerginya selama ini. Mudah-mudahan apa yang Pernah dilakukan teman-teman Bahkan tidak sia-sia,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Syafii Bahkan menutup dengan pesan, ia menyebut kerja keras seluruh tim di lapangan sebagai bentuk pengabdian dan amal ibadah.
“Artinya, menjadi bagian amal ibadah dari teman-teman untuk bisa menyampaikan bahwa apa yang Pernah dilakukan oleh teman-teman rescue tersampaikan ke publik,” ucapnya.
Sampai saat ini akhir pencarian, Selasa (7/10), Basarnas mencatat korban ambruknya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny berjumlah total 171 orang. Terdiri dari 104 selamat, 67 meninggal dunia, termasuk 8 body part atau bagian tubuh.
(frd/wis)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA