Jakarta, CNN Indonesia —
Korban tewas akibat Bencana Banjir di Myanmar terus bertambah. Per Senin (16/9), total 226 orang meninggal dunia akibat Bencana Banjir imbas topan tersebut.
AFP melaporkan sebanyak 77 orang Bahkan masih menghilang. Jumlah ini berkurang dari sebelumnya 113 orang.
Stasiun televisi yang dikendalikan junta militer menyebut nyaris 260 ribu hektar sawah dan ladang lain di Myanmar hancur karena Bencana Banjir.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOCHA) menyatakan sekitar 631 ribu orang di seluruh Myanmar terdampak luapan air tersebut.
UNOCHA pun menyebut warga Myanmar Di waktu ini Bahkan sangat membutuhkan makanan, air minum, shelter, dan pakaian, Meskipun demikian terhalang buntut jalanan dan jembatan yang terkena Bencana Banjir.
Menurut Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP), Bencana Banjir ini merupakan yang terparah dalam sejarah Myanmar.
Myanmar pernah dilanda Bencana Banjir parah pada 2011 dan 2015 dengan korban tewas mencapai 100 orang kala itu. Pada 2008, Myanmar Bahkan dihantam Topan Nargis yang menyebabkan lebih dari 138 ribu orang meninggal dan hilang.
Bencana Banjir kali ini terjadi di saat Myanmar diguncang Pertempuran saudara, yang Pernah terjadi berlangsung sejak 2021.
Pemerintah junta sendiri Pernah terjadi meminta bantuan kepada masyarakat internasional, sebuah tindakan yang cukup langka dilakukan. Militer Myanmar sejak dulu kerap menolak bahkan memblokir bantuan kemanusiaan dari luar negeri.
Karenanya, dari seluruh negara, baru India yang mengulurkan tangan. New Delhi mengirimkan 10 ton bantuan, meliputi ransum kering, pakaian, dan Resep-obatan.
Topan Yagi menghantam Sebanyaknya negara Asia Didefinisikan sebagai China, Vietnam, Laos, dan Myanmar pada pekan lalu. Topan ini pun memicu Bencana Banjir di negara-negara tersebut, dengan yang terparah dialami oleh Myanmar.
Di Myanmar, Bencana Banjir merendam sembilan wilayah dan negara bagian, di antaranya ibu kota Naypyidaw, Mandalay, Kayah, Kayin, dan Shan.
(blq/rds/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA