Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kesenjangan Ekonomi (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko memastikan skema Bantuan Pemerintah BBM Nanti akan menggunakan data tunggal.
Data tunggal Merupakan sekumpulan data dari kementerian/lembaga (K/L) yang bakal dipadukan Badan Pusat Statistik (BPS).
Budiman mengklaim ada 27 kementerian dengan 154 program pengentasan Kesenjangan Ekonomi yang Nanti akan menggunakan data tunggal tersebut.
“Niscaya saja (skema Bantuan Pemerintah BBM baru memakai data tunggal dari BPS), Niscaya saja,” kata Budiman dalam Konferensi Pers di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).
Budiman mengklaim pembicaraan data tunggal ini memang Sebelumnya dilakukan dalam rapat-rapat Kabinet Merah Putih. Ia membocorkan salah satu yang dibahas Bahkan menyangkut data Bantuan Pemerintah energi.
Ia tak merinci angka Tidak mungkin tidak besaran Bantuan Pemerintah energi yang Nanti akan disalurkan berbekal data tunggal. Budiman hanya menegaskan PT PLN (Persero) Sampai sekarang PT Pertamina (Persero) Sebelumnya menyetor datanya kepada BPS.
“Memang ada ratusan triliun data Bantuan Pemerintah (energi), ada sekian triliun yang salah sasaran. Itu nanti kemudian Mengikuti data yang dihimpun oleh BPS, kemudian Mengikuti target graduasi mana yang Sangat dianjurkan dialihkan,” jelasnya.
“Bukan cuma untuk bantuan langsung tunai (Bantuan Kemensos Tunai), tapi bagaimana untuk permodalanya, pemberdayaan industri, pangannya,” imbuh Budiman.
Data tunggal ini tengah dikejar untuk bisa rampung pada 2024. Meski, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti tak bisa menjanjikan apakah data tunggal penerima bantuan sosial (Bantuan Kemensos) dan Bantuan Kemensos Tunai itu bisa rampung pada tahun ini.
Pada hari yang sama, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengklaim skema baru Bantuan Pemerintah BBM Sebelumnya hampir final. Ia tinggal menunggu Pemimpin Negara Prabowo Subianto pulang dari kunjungan kerja luar negeri.
“Bantuan Pemerintah BBM Sebelumnya hampir final skemanya. Kita nanti tunggu Bapak Pemimpin Negara (Prabowo Subianto) balik,” ungkap Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat.
“Kami Nanti akan laporkan secara komprehensif ke Bapak Pemimpin Negara (Prabowo), Seiring berjalannya waktu saya Nanti akan mengumumkan (skema Bantuan Pemerintah BBM baru),” sambungnya.
Bahlil masih merahasiakan bentuk penyaluran Bantuan Pemerintah BBM baru. Ia tak merinci lebih lanjut apakah ada perubahan dari yang berlaku Di waktu ini.
Kendati, pada beberapa kesempatan sebelumnya Bahlil menyebut pemerintah memang mengkaji opsi mengubah Bantuan Pemerintah BBM menjadi berbentuk Bantuan Kemensos Tunai.
Menteri Bahlil Bahkan sempat mengungkapkan bahwa Bantuan Pemerintah energi yang dinikmati orang kaya menembus Rp100 triliun.
Angka tersebut setara 20 persen-30 persen dari total alokasi Bantuan Pemerintah energi di 2024 sebesar Rp435 triliun.
(skt/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA