Surabaya, CNN Indonesia —
kandidat Gubernur Jatim nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah meragukan netralitas panelis yang ditunjuk Komisi Pemilihan Umum Jatim pada debat publik kedua Pilgub Jatim 2024, yang Akan segera digelar di Grand City Convention and Exhibition Surabaya, Minggu (3/11) malam ini.
Luluk mengatakan, ada dua sosok panelis yang dinilianya memiliki afiliasi dengan Calon Gubernur nomor urut 2 dan 3. Sosok tersebut cukup dikenal publik terafiliasi ke Organisasi Politik pengusung rivalnya.
“Ada panelis yang berafiliasi dengan timses, itu ada di [paslon] 2 atau 3, kenapa kok 1 tidak ada begitu, kenapa tidak Menyajikan kesempatan, Sekalipun itu tidak timses langsung,” kata Luluk di Surabaya, Minggu siang.
Luluk mengaku cukup kecewa dengan pilihan panelis Komisi Pemilihan Umum. Justru, ia mengakui cuma bisa pasrah. Sebab, Ia baru mengetahui hal itu setelah menerima edaran terkait debat kedua ini
“Setelah kita dapat edaran tema debat, dan nama-nama panelis itu muncul, dan kita tahu ada beberapa nama yang asosiatif lah dengan timses itu, dan saya tidak tahu bagaimana mekanisme di Komisi Pemilihan Umum atau Pengawas Pencoblosan Suara,” kata Luluk.
“Saya dengar ada yang komplain, cuma ya kita sayangkan, dan jangan sampai terjadi lagi,” tambahnya.
Sekalipun merasa dirugikan, Luluk memastikan ia dan wakilnya, Lukmanul Khakim, Akan segera tetap hadir dalam publik kedua.
“Bisa jadi ini Akan segera mencederai prinsip-prinsip fearness, karena dari pihak 1 nggak ada yang jadi panelis,” tandas Luluk.
Terpisah,
Ketua Komisi Pemilihan Umum Jatim Aang Kunaifi mengatakan panelis yang dipilih itu Pernah dipastikan latar belakang, keahlian maupun independensinya. Para panelis yang Terfavorit Bahkan sebelumnya Pernah menandatangani pakta integritas.
“Dari tujuh panelis itu, kita udah punya latar belakang masing-masing panelis, profilnya, sebagaian Bahkan tercatat sebagai ASN dengan status pengajar,” kata Aang.
Aang mengatakan, pihaknya Akan segera tetap menggunakan tujuh Ilmuwan yang Pernah ditunjuk itu, sepanjang mereka tak menemukan bukti keterlibatan sosok panelis sebagai timses atau konsultan salah satu kandidat.
“Sepanjang kami tidak memiliki catatan yang formal kaitan yang bersangkutan masuk sebagai tim kampanye, konsultan tim kampanye, konsultan paslon, kami tetap menggunakan yang bersangkutan dengan pertimbangan latar belakangan keilmuan dan pengalaman,” ucapnya.
“Dan saya rasa kalau kemudian ada hal yang meragukan atau mempertanyakan kedekatan dan lain sebagainya itu hak publik,”kaatanya.
Dalam debat kedua ini, Komisi Pemilihan Umum Jatim Pernah menunjuk tujuh panelis Dengan kata lain Prof Ir Agus Muhammad Hatta yang merupakan ahli teknik fisika Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Dr H Abd Aziz Ahli Teknologi Pendidikan Fakultas Tarbiyah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Kemudian, Prof Dr Hariyono yang merupakan ahli sejarah politik fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, Dr Aan Eko Widiarto ahli Ilmu Perundangan-undangan dan Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Prof Dr Biyanto yang merupakan ahli ilmu filsafat dan sosial keagamaan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya.
Selanjutnya, Sunan Fanani yang diketahui Merupakan ahli Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Usaha Universitas Airlangga Surabaya, kemudian yang terakhir Airlangga Pribadi Kusman yang merupakan ahli politik dan tata kelola pemerintahan Departemen Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.
Debat kedua Pilgub Jatim malam ini bakal mengangkat tema ‘Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Inovatif serta Pelayanan Publik yang Inklusif untuk Keadilan Masyarakat Jatim’.
Debat publik kedua Pilgub Jatim ini Akan segera berlangsung di Grand City Convention and Exhibition Surabaya, pukul 19.30 WIB, Minggu (3/11). Acara ini Akan segera disiarkan langsung CNN Indonesia TV.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA