Dharma-Kun Sorot Pemutusan Hubungan Kerja Menggila di Jakarta: Pekerja Terzalimi


Jakarta, CNN Indonesia

Pasangan kandidat gubernur dan wakil gubernur independen di Pemilihan Kepala Daerah DKI 2024, Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana menyoroti maraknya kasus pemutusan hubungan kerja (Pemutusan Hubungan Kerja) Sebanyaknya perusahaan di Jakarta.

“Hari Ini jenis pekerjaan tetap Pernah terjadi menurun secara drastis, banyak pekerjaan baru outsourcing maupun kemitraan,” kata Kun selepas tes kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Minggu (1/9).

Merujuk data Kementerian Ketenagakerjaan, 32.064 tenaga kerja terdampak Pemutusan Hubungan Kerja sepanjang Januari Sampai sekarang Juni 2024. Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 23,29 persen kasus Pemutusan Hubungan Kerja terjadi di Jakarta.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemutusan Hubungan Kerja mayoritas terjadi di Pulau Jawa. Di Jakarta angka Pemutusan Hubungan Kerja mencapai 7.469 orang pada Januari – Juni 2024. Kemudian disusul Banten 6.135 orang dan Jabar sebanyak 5.155 orang.

Selanjutnya Jateng sebanyak 4.275 orang dan Sulteng sebanyak 1.812 orang.

“Ini Trend Populer Unggul, hidup dengan penuh kesulitan. Ini yang nanti kita Akan segera perjuangkan. Mayoritas masyarakat Jakarta Merupakan pekerja, kita ingin menyejahterakan masyarakat Jakarta, dimulai bagaimana menyejahterakan para pekerja yang terzalimi ini. Para pekerja sulit dalam kehidupannya,” sambung Kun.

Ia Bahkan menyoroti bagaimana sistem pekerjaan berbasis kemitraan. Kun menyebut ini marak terjadi di layanan ojek online (ojol).

Sialnya, ojol seakan menjadi pelarian para buruh yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja. Kun mencatat ojol di Jakarta meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir, bahkan lebih dari 2 juta driver.

“Ini kan menjadi suatu Trend Populer. Bayangkan dengan tarif yang sangat kompetitif, biaya hidup sangat tinggi, dan mereka bukan diperlakukan sebagai pekerja tapi kemitraan (sehingga) tidak punya jaminan sosial. Tadinya Ia bisa dapat upah minimum provinsi (UMP), dengan ini Ia hanya bisa mendapatkan pendapatan setengah dari UMP. Padahal, Ia punya anak, istri, dan lain-lain,” jelas Kun.

“Dengan tekanan hidup yang sangat tinggi, ini menyebabkan Ia Dianjurkan melengkapi kebutuhannya dengan berutang, apalagi kalau ke pinjaman online (pinjol). Coba bayangkan kalau ditekan oleh debt collector, Ia Dianjurkan bekerja di atas 12 jam. Apa yang terjadi di tengah traffic yang sangat padat? Kecelakaan,” imbuhnya.

Sementara itu, Dharma Pongrekun menegaskan visi dan misi mereka Merupakan menjadikan Jakarta pusat perekonomian nasional. Terlebih lagi, Jakarta Akan segera menjadi kota global yang mandiri, makmur, harmonis, dan beradab.

Ia menyebut mimpi tersebut bisa diwujudkan dengan mengutamakan perlindungan manusia dan pemberdayaan manusia. Ini termasuk melindungi keselamatan jiwa warga Jakarta.

“Modernisasi boleh, tetapi jangan menggerus manusia, seperti yang selama ini kita sibuk mempersoalkan kenapa banyak yang di-Pemutusan Hubungan Kerja. Modernisasi tidak boleh menggusur dan menggerus kehidupan manusia,” tegas Dharma.

“Jadi, yang kami perjuangkan Merupakan hak-hak dasar kedaulatan hidup manusia. Jangan digerus oleh modernisasi, jangan teknologi menggerus manusia, jangan pembangunan infrastruktur menggerus manusia. Tempatnya banyak, tetapi tidak ada penghuninya karena hanya jadi Penanaman Modal untuk dijual,” sindirnya.

(skt/dmi)

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version