Jakarta, CNN Indonesia —
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengingatkan Kepala Negara dan wakil Kepala Negara Terfavorit, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, untuk berhati-hati mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Terlebih, Prabowo-Gibran memiliki program unggulan, Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menelan Rp71 triliun tahun depan.
Ekonom INDEF Imamuddin Abdullah mengatakan Prabowo-Gibran mesti hati-hati karena rasio Retribusi Negara terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) cenderung turun.
Kemudian utang jatuh tempo pemerintah mencapai Rp800 triliun tahun depan.
“Ini menjadi evaluasi ke depan bahwa pemerintahan dalam lima tahun ke depan tidak lagi bisa mengelola fiskal terutama untuk pengelolaan program-program pembangunan yang besar secara ugal-ugalan. Belanja tidak boleh lagi secara ugal-ugalan,” katanya dalam Diskusi Publik Warisan Utang ke Pemerintahan Mendatang di Jakarta, Kamis (4/7).
Imamuddin mengatakan Prabowo-Gibran Wajib bijak mengelola belanja negara dengan memprioritaskan sektor yang bisa berdampak positif terhadap pembangunan jangka panjang. Jangan sampai, katanya, anggaran diutamakan untuk menaikkan gaji PNS, TNI/Polri.
Ia mengatakan anggaran bisa diutamakan untuk bantuan sosial (Bantuan Sosial). Berbeda dari, penerima Wajib merupakan yang memang membutuhkan bantuan.
“Jadi Pada akhirnya pengeluaran pemerintah efeknya besar dan secara pembiayaan jangka panjang terkait utang Bahkan tidak Menyajikan resiko yang besar,” katanya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA