Hollywood geger dengan kesepakatan Warner Bros. Discovery dibeli oleh Netflix dengan nilai sebesar US$72 miliar atau setara dengan Rp1.204 triliun (US$1=Rp16.682) dan nilai perusahaan sebesar US$82,7 miliar (Rp1.280 triliun) termasuk utang.
Kesepakatan Usaha ini mengguncang berbagai kalangan, terutama serikat pekerja dan bioskop, yang memang mengandalkan pendapatan mereka dari Usaha industri Layar Lebar secara konvensional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya itu, dengan merger dua perusahaan konten tersebut, Netflix Bahkan berarti memiliki seluruh Layar Lebar, Tontonan Streaming, dan karya ciptaan Warner Bros. semenjak perusahaan itu didirikan pada April 1923 dan menjadi satu dari “Big Five” pendiri Hollywood.
Kabar kesepakatan tersebut diumumkan pada 5 Desember 2025 dan Berniat terpenuhi setelah Warner Bros. memisahkan unit-unit bisnisnya pada paruh kedua 2026.
Berikut ringkasan Netflix beli Warner Bros yang bikin geger Hollywood:
1. Ketidaksetujuan dari serikat pekerja
Keputusan Netflix membeli Warner Bros. Discovery langsung menuai reaksi negatif dari Sebanyaknya serikat pekerja, dengan yang paling keras datang dari ‘musuh’ industri streaming: serikat penulis Hollywood alias Writers Guild of America (WGA).
Serikat penulis Pernah sejak lama mengkritik perusahaan streaming tersebut karena tren produksi untuk streaming dinilai menurunkan kondisi kerja penulis dan secara signifikan menurunkan gaji dan potensi pendapatan secara jangka panjang.
“Perusahaan streaming terbesar di dunia yang menelan salah satu pesaing terbesarnya Merupakan apa yang dirancang untuk dicegah oleh undang-undang antimonopoli,” kata serikat pekerja tersebut.
“Hasilnya Berniat menghilangkan lapangan kerja, menurunkan upah, memperburuk kondisi bagi semua pekerja hiburan, menaikkan harga bagi konsumen, dan mengurangi volume dan keragaman konten bagi semua penonton.”
“Pekerja industri bersama dengan masyarakat umum Pernah terdampak oleh hanya segelintir perusahaan kuat yang mempertahankan kontrol ketat atas apa yang dapat ditonton konsumen di televisi, streaming, dan di bioskop. Merger ini Wajib diblokir.”
Bukan cuma WGA, serikat pekerja Hollywood lainnya, Teamsters Bahkan mengeluarkan Ketidaksetujuan senada. Mereka menilai merger antara Netflix dengan Warner Bros. Discovery Berniat menghilangkan lapangan kerja dan menaikkan harga bagi konsumen produk hiburan.
“Teamsters Berniat terus menantang dan menyerukan penolakan di semua tingkat pemerintahan dan Supaya bisa penegak hukum antimonopoli menolak kesepakatan ini dan kesepakatan lain apa pun yang mengupayakan konsolidasi kekuatan dan pasar.”
2. Kekhawatiran bioskop dan produser
Bukan cuma serikat pekerja, para pengelola bioskop dan produser Layar Lebar Bahkan memiliki kekhawatiran ketika Netflix dan Warner Bros. Discovery Sungguh-sungguh bersatu, Dengan kata lain secara drastis mengganggu Usaha pemutaran dan distribusi Layar Lebar.
“Para produser berhak khawatir tentang rencana akuisisi Netflix atas salah satu studio paling bersejarah dan berpengaruh di industri kita,” kata pernyataan serikat produser, Producers Guild of America (PGA).
“Selama seabad terakhir, industri hiburan Pernah mempekerjakan jutaan orang Amerika, memuaskan penonton, dan menampilkan yang Unggul dari bangsa kita di dalam dan luar negeri.” lanjutnya, seperti diberitakan Variety.
PGA menilai bahwa industri Layar Lebar dan pemerintah AS mesti menemukan jalan yang bisa “melindungi mata pencaharian produser dan distribusi teater yang sesungguhnya dan yang mendorong kreativitas, mempromosikan peluang bagi pekerja dan seniman, memberdayakan konsumen dengan pilihan, dan menjunjung tinggi kebebasan berbicara.”
“Inilah ujian yang Wajib dilalui oleh kesepakatan Netflix. Studio-studio warisan kita lebih dari sekadar perpustakaan konten, di dalam brankas mereka terdapat karakter dan Kebiasaan bangsa kita,” kata mereka.
Para pemilik dan pengelola bioskop merasa keputusan Usaha ini semakin membuat Usaha mereka terasa suram, yang mana Bahkan belum sepenuhnya pulih dari masa pandemi yang mendongkrak Usaha streaming.
“Semoga kesepakatan ini dibatalkan Supaya bisa Warner Bros. dapat dijual ke entitas yang lebih baik,” kata Chris Randleman, kepala pendapatan di Flix Brewhouse, jaringan bioskop di Texas.
“Keputusan ada di tangan para talenta di Hollywood. Saya harap mereka menentang hal ini, karena [merger] itu bisa mengubah banyak hal. Semua kekayaan intelektual di dunia tidak Berniat berarti apa-apa Bila tidak ada pembuat Layar Lebar dan bintang Layar Lebar yang bersedia bekerja sama dengan Anda.”
Kemunculan streaming memang mengguncang Usaha pemutaran Layar Lebar secara Tempat seperti bioskop. Kunjungan masyarakat ke bioskop mengalami penurunan semenjak kemunculan streaming.
Bahkan NBC News pada September 2025 menyebut angka pendapatan dari penjualan tiket atau box office pada 2025 turun 22 persen dibanding pada 2019, saat streaming belum sepopuler Sekarang Bahkan.
Apalagi Sekarang Bahkan banyak studio yang Berniat menayangkan Layar Lebar mereka di streaming semakin dekat setelah tayang di bioskop. Biasanya, Layar Lebar baru Berniat tayang di streaming 30-90 hari setelah tayang di bioskop. Sekalipun dengan merger Netflix dan WB, dikhawatirkan waktu tayang di bioskop Berniat semakin pendek.
“Saya tahu persis apa artinya. Netflix ingin menayangkan Layar Lebar di bioskop selama satu atau dua minggu, lalu langsung streaming. Kalau begitu, untuk apa ditayangkan?” kata seorang sutradara papan atas kepada Variety.
“Pernah terbukti secara luas bahwa masa tayang di bioskop yang lebih pendek Berniat menghasilkan potensi pendapatan yang lebih rendah untuk Layar Lebar,” kata Eduardo Acuna, CEO Regal Entertainment.
“Pendapatan yang lebih rendah ini Tidak mungkin tidak Berniat mengakibatkan penutupan bioskop, yang Berniat membatasi kemampuan konsumen untuk menonton Layar Lebar dalam format yang awalnya diinginkan para pembuat Layar Lebar. Lebih lanjut, hal ini Berniat mengakibatkan hilangnya pekerjaan dan kerugian ekonomi bagi Usaha di sekitar penutupan bioskop tersebut. Pada Akhirnya, konsumen Berniat dirugikan,” lanjutnya.
Lanjut ke sebelah…
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA







