Daftar Isi
Denpasar, CNN Indonesia —
Gubernur Bali I Wayan Koster membantah terkait isu yang beredar di media sosial bahwa penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Akan segera dijadikan sebuah mall atau kompleks perbelanjaan yang cukup besar.
Ia menyatakan Tempat yang selama ini menjadi tempat pembuangan sampah itu justru Akan segera disulap menjadi sebuah taman kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Siapa bilang bikin mall? Enggak ada, dan itu mengada-ada saja,” kata Koster saat ditemui di Kantor Gubernur, Bali, Selasa (12/9) sore.
Kemudian untuk mengatasi volume sampah di Kabupaten Bandung dan Kota Denpasar ke depan Akan segera dikelola untuk menjadi energi listrik menggunakan insenerator alias metode waste to energy.
“Maka yang di Denpasar dan Badung–ada Badung bagian Kuta, Kuta Utara, dan Selatan, itu kan daerah pariwisata, volume sampahnya besar. Di Denpasar Bahkan volume sampahnya besar di ruang-ruang yang padat itu. Ini enggak bisa dengan Trik biasa, Sangat dianjurkan dengan teknologi insinerator untuk mengolah,” ujarnya.
“Itu Pernah disiapkan oleh Pak Menteri (LHK) tapi Wajib waktu, nunggu Perpres (Peraturan Kepala Negara) baru. Kemarin Pak Menko (Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli) Pernah bilang mudah-mudahan minggu depan selesai,” imbuhnya.
Setelah perpres itu terbit, Ia mengatakan proses konstruksi insenerator itu Diprediksi paling Mudah awal 2026. Kemudian setelah sampah di TPA Suwung Pernah bersih, barulah Tempat itu diubah menjadi taman kota.
“Jadi [insenerator] Kemungkinan baru bisa beroperasi 2027 pertengahan, paling Mudah . Kalau Pernah itu berjalan, maka sampah habis di sana [TPA Suwung]. Maka, [lokasi bekas TPA Suwung] kita Akan segera tata menjadi taman kota,” ungkapnya.
Koster menyatakan alasan TPA Suwung Akan segera dijadikan Taman Kota supaya rapi dan bisa digunakan oleh warga untuk jogging dan nantinya dikelola oleh Pemprov Bali.
“Iya supaya rapi Ia, bisa untuk jogging di sana nanti. (Yang mengelola) kalau Tahura kewenangan provinsi, iya nanti kerja sama dengan provinsi,” sebutnya.
Histori TPA Suwung
Pada kesempatan itu, Koster membeberkan secara singkat soal histori TPA Suwung.
Ia mengatakan Tempat yang semula hanya lahan kosong tempat warga membuang sampah awalnya berada di wilayah Kabupaten Badung, sebelum terbentuknya kota Denpasar.
“Ini memang dulunya Denpasar dan Badung itu kan satu. Belum ada jalan bypass, belum ada Pelindo. Sehingga Ia dulu tempat kosong, di situlah orang buang sampah, itu (tahun) 1980-an kalau tidak salah. Kemudian, itu kan berkembang, Denpasar menjadi wilayah administratif sendiri, Badung menjadi kabupaten sendiri,” imbuhnya.
Kemudian, waktu berjalan, ada banyak pembangunan di wilayah sekitar TPA Suwung menjadi kawasan perkotaan dengan banyak pemukiman warga. Menurutnya gunungan sampah Sampai sekarang puluhan meter di tengah pemukima kota itu tak layak. Apalagi, Denpasar dan Badung dikenal sebagai kawasan wisata–bukan hanya Indonesia, Bahkan dunia.
“Jadi kiri- kanan, depan belakang Pernah kawasan perkotaan dengan Penanaman Modal strategis. Memang [TPA Suwung] Pernah enggak layak dipertahankan di sana dan Hari Ini Pernah menggunung sampai 35 meter,” kata Ia.
“Kan malu sebagai daerah wisata di tempat pusat kota, kok ada tumpukan sampah, Pernah enggak baik. Tanpa diperintah oleh Menteri KLH, pun saya Pernah mengatakan enggak layak dari periode pertama (jadi gubernur),” tambah politikus PDIP tersebut.
Pengelolaan berbasis sumber sampah
Dengan ditutupnya TPA Suwung, pihaknya menargetkan Supaya bisa persoalan sampah yang menggunung di TPA Suwung Sangat dianjurkan segera diselesaikan secara bertahap dan kedepannya menggunakan mekanisme pengelolaan berbasis sumber.
“Jadi kita Akan segera selesaikan ini. Selesaikan tumpukan sampah itu nggak boleh lagi buang sampah ke sana. Niscaya secara bertahap. Nanti kalau Pernah bersih di situ dengan adanya pengelolaan sampah berbasis sumber berjalan semua,” jelasnya.
Ditambah lagi, Walikota Denpasar dan Bupati Badung Pernah melaporkan kepadanya Akan segera membuat teba modern atau pengelolaan sampah organik, pengolahan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Akan segera lebih difungsikan.
“Tadi bapak walikota dan Bupati Badung Pernah laporan, di Denpasar dibuat 4.700 teba modern. TPS3R Akan segera ditambah lagi dengan APBD perubahan. TPST yang ada Akan segera difungsikan lagi. Tapi itu semua maksimum baru menyelesaikan 500 ton sampah, sedangkan sampahnya ribuan ton,” ujarnya.
Insenerator
Kemudian, untuk penempatan insinerator, Ia mengatakan tak Akan segera dibangun di Tempat bekas TPA Suwung, tetapi Akan segera dicarikan lahan baru.
“Ada lahan lain, tidak di situ. Bukan lagi (di dekat TPA suwung) jauh,” ujarnya.
Anggaran insinerator nanti dari Penanaman Modal yang mencapai sekitar Rp 2 triliun yang bisa mengelola 1000 ton sampah per hari dan lahan yang Sangat dianjurkan dipersiapkan sekitar 5 hektar.
“Kalau dengan perpres yang baru (anggaran dari) Penanaman Modal, kira-kira Rp 2 triliunan minimum 1000 ton per hari. Tanahnya Sangat dianjurkan disiapkan pemerintah daerah 5 hektare minimal, Pernah ada ketentuannya,” ujarnya.
“Jadi kalau itu Pernah jadi, beres sampah itu. Wajib waktu 2 tahun transisi ini. Kan sampahnya keluar setiap hari. Maka Hari Ini yang dioptimalkan TPS3R, teba modern, TPST, itu dulu. Nanti di Badung Bahkan begitu, sehingga volume yang ke TPA Suwung Akan segera menurun drastis,” ujarnya.
Sebelumnya, terhitung mulai 1 Agustus 2025, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Sarbagita Suwung, di Denpasar, Bali, tidak lagi menerima kiriman sampah organik.
Selanjutnya, TPA seluas 32,4 hektare ini Akan segera ditutup secara permanen pada akhir Desember 2025. Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra.
“Tahapan pembatasan Sampai sekarang penghentian operasional TPA Regional Sarbagita Suwung tertuang dalam Surat Gubernur Bali Nomor: B.24.600.4/3664/PSLB3PPKLH/DKLH tertanggal 23 Juli 2025,” kata Sekda Dewa Indra dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/7).
(kdf/kid)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA