Jakarta, CNN Indonesia —
Pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) menyampaikan kekhawatiran usai Israel membangun pangkalan di dekat pasukan penjaga itu.
Pasukan Lini belakang Israel (IDF) dilaporkan membangun pangkalan operasi terdepan dalam jarak yang sangat dekat dengan Pos PBB 6-52. Pos tersebut dikelola pasukan penjaga perdamaian Irlandia.
“UNIFIL sangat prihatin dengan aktivitas terkini IDF yang berdekatan dengan posisi Misi 6-52, di tenggara Maroun al-Ras di dalam wilayah Lebanon,” demikian rilis mereka, dikutip Middle East Eye, Rabu (9/10).
Kehadiran pasukan Zionis, lanjut pernyataan itu, Memanfaatkan kekhawatiran UNIFIL soal kemungkinan ancaman terhadap aktivitas mereka.
“Ini Merupakan perkembangan yang sangat berbahaya. Tak bisa diterima Bila keselamatan pasukan penjaga perdamaian PBB yang melaksanakan tugas yang diamanatkan Dewan Keamanan terancam,” ujar UNIFIL lagi.
UNIFIL Bahkan menyebut mereka berulang kali memberitahu pasukan Israel tentang situasi yang Tengah berlangsung.
Gambar yang ditayangkan media Irlandia RTE menunjukkan setidaknya 20 peralatan militer Israel, termasuk tank dan kendaraan lapis baja, ditempatkan tepat di sebelah pos PBB.
Pasukan Irlandia di pos 6-52 ditempatkan di pangkalan yang lebih besar, Kamp Shamrock.
Pos itu Bahkan mengawasi kamp 6-50, yang dipimpin kontingen Polandia.
Kekhawatiran UNIFIL Bahkan muncul usai Israel menggempur desa Yaroun, dekat Bint Jbeil. Imbas operasi itu sebagian besar bangunan hancur termasuk Masjid Al Imam Ali bin Abi Thalib.
Yaroun terletak hanya dua kilometer dari kamp 6-50.
Israel mengklaim operasi di tempat tersebut untuk menghancurkan “infrastruktur teroris.”
Usai invasi Israel ke Lebanon pada 2006, pasukan UNIFIL menjaga perbatasan kedua negara itu.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA