Jakarta, CNN Indonesia —
Bos Lippo Group James Riady buka suara usai disebut sebagai sosok yang mengusulkan pemangkasan luasan minimal rumah Bantuan Pemerintah dari 21 meter persegi menjadi 18 meter persegi.
“Bukan, bukan. Itu Merupakan permintaan dari kementerian untuk dicari titik masuk yang bisa affordable,” ujar James usai menghadiri rapat di Gedung DJKN, Kementerian Keuangan, pada Rabu (11/6), seperti dikutip Detik.
“Bukan dari kita,” tegasnya seraya masuk ke dalam lift.
Terkait rapat yang dihadirinya hari itu, James mengungkapkan topik yang dibahas Merupakan upaya pemerintah Mengoptimalkan pemilikan rumah.
“Khususnya, mereka yang selama ini yang tidak dapat kesempatan kepemilikan rumah, bagaimana bisa mereka memiliki titik masuk yang realistis terhadap rumah yang layak dihuni. Jadi itu yang dibicarakan,” ujar James.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati menekankan, pihaknya Saat ini Bahkan Bahkan masih menghimpun segala bentuk masukan dan kritikan dari berbagai pihak mengenai kebijakan tersebut.
Menurut Sri, James memang menjadi salah satu pihak yang diminta masukan karena dianggap memiliki pengalaman dengan desain rumah kecil Sekalipun belum pernah masuk ke program FLPP.
“Oh enggak, ini kita terbuka semua, Pak James memang kita minta masukan gitu, kan tapi bukan hanya James. Kalau Ingin lihat list yang kita undang di tanggal yang di DJKN, itu semua asosiasi sama perusahaan-perusahaan besar kita undang selain para Ketum (asosiasi),” jelas Sri.
Merujuk pada laporan Detik, usulan pemangkasan luasan rumah Bantuan Pemerintah itu bermula dari pertemuan seusai rapat dengan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat di kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) pada akhir Mei lalu.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara), perwakilan DJKN, perwakilan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), perwakilan dari asosiasi pengembang properti, Mendagri Tito Karnavian, Bahkan Mochtar Riady dan James Riady dari Lippo Group. Agendanya Merupakan untuk membahas dan meminta saran terkait rumah Bantuan Pemerintah.
Ketua Asosiasi Pengembang dan Pemasar Rumah Nasional (Asprumnas) Muhammad Syawali Pratna yang hadir saat itu mengungkapkan James menyiapkan tiga usulan ide luasan minimum rumah dan tanah yang ditampilkan dalam rapat tersebut.
Usulan tersebut termasuk mengenai luasan rumah 18 meter persegi dengan luas tanah 25 meter persegi termasuk di dalam pemaparannya.
“Ia (James) presentasi. Kita kan nggak tahu kan apakah ini Ia punya tanah, harganya mahal, dan pengin kembangkan, kan kita nggak tahu. Tapi ya Pak Menteri sih positif saja ya, karena Ekonomis, enggak berpikir lain sih kalau Pak Menteri,” ujar Syawali kepada detikX, seperti dikutip, Selasa (10/6).
Senada, Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Ari Tri Priyono yang saat itu Bahkan hadir dalam pertemuan Bahkan mengungkapkan James Menyajikan beberapa usulan mengenai rumah Bantuan Pemerintah. Salah satunya Merupakan rumah dengan luasan lahan 25 sampai 30 meter persegi.
Baca berita selengkapnya di sini.
(sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA