Makassar, CNN Indonesia —
Pesawat perintis SAM Air PK-SMH (DHC6) jatuh sekitar 300 meter dari area landasan Bandara Bumi Panua, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, saat terbang dari Bandara Djalaluddin Gorontalo, dengan mengangkut tiga awak dan satu penumpang.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tengah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan pemangku kepentingan Akan segera melakukan investigasi lebih lanjut terhadap insiden ini.
“Saya berharap proses investigasi berjalan lancar, dan langkah-langkah pencegahan ke depan dapat diambil untuk Memanfaatkan keselamatan penerbangan di masa mendatang,” kataPlt Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman FLaisa dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/10).
Pesawat tersebut Baru saja Menyajikan rute dari Bandara Djalaluddin, Gorontalo, Ke arah Bandara Panua, Pohuwato yang dipiloti Capt M Saefurubi A dengan First Officer M. Arthur V G, dan seorang teknisi bernama Budijanto. Selain awak pesawat, ada satu penumpang bernama Sri Meyke Male.
“Pesawat PK-SMH lepas landas dari Bandara Gorontalo pada pukul 07:03 WITA, dengan perkiraan waktu tiba (ETA) pada pukul 07:33 WITA dalam kondisi cuaca berawan,” kata Lukman.
Lukman menerangkan bahwa pesawat melakukan prosedur pendaratan melalui runway 27.
“Kemudian melakukan go around dengan belokan ke kiri pada menit ke 07.35 pada saat itulah pesawat jatuh didaerah tambak atau empang yang jaraknya kurang lebih 300 meter sisi selatan runway,” ungkapnya.
Kecelakaan ini mengakibatkan pilot, first officer, teknisi, dan satu orang penumpang meninggal dunia di Tempat kejadian.
“Semua korban dievakuasi ke Puskesmas Motolohu Pohuwato,” ujarnya.
Setelahnya, Kapolda Gorontalo Irjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi mengatakan empat jenazah korban pesawat SAM Air itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo.
Pudji menuturkan Polda Gorontalo Pernah terjadi mengerahkan segala sumber daya untuk Mendukung mengevakuasi jenazah korban pesawat yang jatuh tadi pagi, termasuk Menyajikan Kendaraan Pribadi ambulans dari RS Bhayangkara untuk membawa jenazah korban ke rumah duka yang berada di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.
“Kami ingin memastikan seluruh proses evakuasi berjalan Mudah dan tertib. Tim gabungan dari TNI, Polri, dan tenaga medis Pernah terjadi bekerja maksimal di lapangan,” kata Pudji dalam keterangannya, Minggu.
“Pengamanan di Tempat Bahkan kami perketat Supaya bisa tidak ada gangguan dalam investigasi, Supaya bisa keluarga korban bisa segera mendapatkan informasi yang jelas dan akurat,” tambahnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA