Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto memastikan Kementerian Dalam Negeri bakal mengganti penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
“Kementerian Dalam Negeri segera menugaskan kepada seorang ASN pimpinan tinggi pratama menggantikan yang bersangkutan sebagai penjabat wali kota Pekanbaru Supaya bisa administrasi pemerintahan tetap berjalan dan tidak terganggu,” kata Bima, Selasa (3/12).
Sebelum menjadi Pj Wali Kota Pekanbaru, Risnandar merupakan ASN di Kementerian Dalam Negeri dan menjabat Direktur Organisasi Kemasyarakatan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri.
Bima mengatakan Risnandar selama di Kementerian Dalam Negeri termasuk pegawai yang berkinerja baik dan tidak ada catatan pelanggaran. Atas hal ini, Risnandar kemudian dijadikan sebagai Pj Wali Kota Pekanbaru.
“Evaluasi tentang kerjanya sebagai Pj Walkot Pekanbaru termasuk yang bagus,” kata Bima.
Atas kasus yang menimpa Risnandar ini, Bima mengatakan Mendagri Tito Karnavian Sebelumnya sering mewanti-wanti semua penjabat kepala daerah untuk tidak melakukan Penyuapan.
Bima meminta Risnandar mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri Bila benar Sudah melakukan Penyuapan.
“Bila Risnandar benar melakukan Penyuapan maka ini tindakan pribadi yang Sangat dianjurkan pertanggungjawabkan secara hukum,” kata Ia.
Sebelumnya KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa yang baru menjabat sekitar enam bulan pada Senin (2/12).
“Iya benar, penangkapan terhadap Pj Walkot Pekanbaru,” ujar Wakil Ketua KPK Johanis Tanak saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Senin (2/12) malam.
Mereka yang terkena OTT KPK di wilayah Provinsi Riau itu dibawa ke Mapolresta Pekanbaru untuk menjalani pemeriksaan awal. Salah satu yang digelandang ke kantor polisi itu Merupakan Risnandar.
Penyidik KPK membawa Risnandar ke Mapolresta Pekanbaru sekitar pukul 19.30 WIB untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA