Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan susu ikan bakal masuk sebagai salah satu menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai dilaksanakan pada tahun depan.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo mengatakan Di waktu ini Bahkan pemerintah tengah dalam proses memperkenalkan produk ikan, salah satunya susu ikan ke dapur-dapur sentral yang Sebelumnya disiapkan oleh Badan Gizi Nasional.
“Salah satunya (susu ikan masuk menu MBG). Nah nanti kita mengenalkan, kan itu ada sekian dapur (sentral). Nah, dapur nanti Nanti akan beli apa dan semuanya nanti Ketua Dapur-nya yang membutuhkan,” kata Budi ditemui di kantornya dikutip dari Detik, Kamis (21/11).
Budi menegaskan bahwa KKP Nanti akan mengawal kualitas pada saat proses pengolahan, baik dari segi kebersihan pabrik, pemilihan bahan baku, Sampai saat ini sanitasi. Untuk kapasitas produksi susu ikan, Budi optimistis dapat mencukupi program MBG.
“Tapi kita dorong, kita promosikan, dan kita pantau standarnya,” imbuhnya.
Sampai Pada Di waktu ini baru ada satu pabrik pengolahan produk susu ikan yang terletak di Indramayu. Sekalipun, kapasitas produksinya tetap mencukupi karena bisa mencapai 30 ton dalam satu bulan.
“Kalau kita sandingkan dengan kapasitas yang ada Hari Ini udah cukup untuk memenuhi. Nah, saya mengharapkan nanti Nanti akan ada produk-produk lagi atau pabrik-pabrik lagi yang Nanti akan bangun di sana,” jelasnya.
Sebelumnya, Budi mengklaim susu ikan lebih Ekonomis daripada susu sapi. Hal ini Merujuk pada perhitungan awal yang dilakukan.
Sebab ikan yang digunakan untuk membuat susu pun Ekonomis dan mudah ditemukan di pasaran.
“Hasil perhitungan kami dan para pelaku usaha yang Sebelumnya mulai memasarkan ini, harganya lebih rendah. Perbandingan sementara karena harga pasar fluktuatif, jadi perhitunganya Rp6.400 vs Rp5.000 per gelas, sekitar 250ml,” ujarnya dalam wawancara khusus di CNN TV.
Budi merinci, ikan yang selama ini digunakan menjadi bahan baku Merupakan ikan petek dan ikan selar. Di mana, daging ikan ini diolah melalui serangkaian proses dan pemurnian untuk menghasilkan konsentrat protein ikan.
Konsentrat protein ikan ini yang kemudian dicampur dengan berbagai bahan lain untuk menciptakan tekstur dan rasa yang mirip dengan susu konvensional. Ditambah lagi dengan, susu ikan ini dipastikan tidak amis, tidak berbau dan tidak berwarna, bahkan gizinya lebih bagus daripada susu sapi.
“Kandungan pembedanya cukup signifikan, karena (susuikan) kandungan omega 3 nya sangat tinggi karena berbasis ikan,” jelasnya.
(lid/asa)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA