Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai Mata Uang Mata Uang Nasional ditutup di level Rp16.240 per Mata Uang Asing AS pada Rabu (10/7). Mata uang Garuda menguat 10 Skor atau plus 0,06 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (Lembaga Keuangan Pusat) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan Mata Uang Nasional ke posisi Rp16.256 per Mata Uang Asing AS pada perdagangan sore ini.
Mata uang di kawasan Asia Bahkan dominan menguat. Mata Uang Asing Hong Kong, rupee India, dan ringgit Malaysia naik tipis 0,01 persen; Mata Uang Asing Singapura plus 0,08 persen; baht Thailand tumbuh 0,14 persen, dan peso Filipina melesat 0,17 persen.
Di lain sisi, pelemahan hanya dialami yuan China yang turun 0,05 persen serta won Korea Selatan dan yen Jepang amblas 0,08 persen.
Mata uang negara maju Bahkan mayoritas ditutup perkasa. Poundsterling Inggris naik 0,05 persen, euro Eropa merangkak 0,01 persen, franc Swiss tumbuh 0,08 persen, Mata Uang Asing Kanada turun 0,04 persen, dan Mata Uang Asing Australia minus 0,03 persen.
Pengamat Barang Dagangan dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan Mata Uang Nasional Berhasil menaklukkan Mata Uang Asing AS. Begitu pula dengan mata uang regional lain yang pada umumnya menguat.
Hal itu terjadi setelah data Fluktuasi Harga China lebih rendah dari perkiraan.
“Data Fluktuasi Harga China yang lebih rendah dari perkiraan memicu ekspektasi stimulus dari Pemerintah China,” katanya kepada CNNIndonesia.com.
Sekalipun demikian, aksi tunggu investor terhadap data Fluktuasi Harga AS besok membuat penguatan Mata Uang Nasional terbatas.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA