Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan pihaknya sangat terbuka dengan kritik, termasuk dalam penyelenggaraan haji.
Hal itu menanggapi kritik terhadap Kementerian Agama yang seolah tidak terima dikritik perihal penyelenggaraan Haji.
“Kami sangat terbuka dengan kritik. Karena kami meyakini kritik itu Merupakan vitamin buat kami, vitamin untuk terus Menyajikan perbaikan terhadap layanan kepada umat,” ujar Yaqut saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (25/7).
“Bukan hanya jemaah haji ya, tapi seluruh umat beragama di Indonesia. Jadi semua kritik kita dipersilahkan, berikan kami kritik. karena bagi kami itu kritik Merupakan vitamin,” sambung Yaqut.
Yaqut Bahkan merespons perihal panitia khusus (pansus) angket pengawasan haji yang dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat RI.
Ia menyebut pihaknya Berniat mengikuti semua proses terkait pansus angket haji tersebut. Sebab, kata Ia, semua proses itu dilindungi oleh konstitusi.
Yaqut mengaku Berniat hadir Bila dipanggil nantinya.
“InsyaAllah kalau ada panggilan kan Harus hadir. Karena kan itu proses yang dilindungi oleh konstitusi. Belum ada (panggilan),” kata Yaqut.
Terlebih lagi, Yaqut menegaskan bahwa tidak ada pengalihan kouta haji.
“Oh enggak ada pengalihan. Tidak ada pengalihan kuota haji. Nanti kita Berniat jelaskan pada waktunya,” jelas Yaqut.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyoroti persoalan pelayanan haji yang terus berulang dan belum menemukan solusi. Ia mengatakan para jemaah haji Indonesia kerap kali bersabar Bila layanan tak optimal.
“Contohnya haji, dari tahun ke tahun solusinya enggak ada, ya begitu mulu, mengulangi dan mengulang, untungnya jemaah haji kita itu sabar dan menganggap sulitnya itu dianggap ya ini bagian dari cobaan,” kata Cak Imin dalam pidatonya di Mukernas PKB.
Cak Imin lantas melontarkan celetukannya pelayanan haji Indonesia kemungkinan dapat menjadi baik ketika Waketum PKB Jazilul Fawaid menjadi Menteri Agama.
“Tapi saya khawatir kalau jadi Menteri Agama, fatwanya yang enteng-enteng terus,” celetuk Cak Imin.
Lebih lanjut, Cak Imin menyoroti Kementerian Agama kurang solutif dalam merespons kritik persoalan pelayanan haji. Ia mencontohkan Kemenag merespons kritik soal pelayanan tenda di Mina yang sempit dengan jawaban tak solutif.
“Malah kemarin dikritik marah Kemenag, dikritik soal Mina yang orang tidur laki-perempuan bertumpuk dalam kondisi pakaian ihram, krik-krik jawabannya ‘ya sejak zaman Nabi ya memang begitu’, jawaban Kemenag begitu. Ini jawaban khas Indonesia, kita tidak boleh mentolerir ketidakberdayaan kita,” kata Cak Imin.
(pop/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA