Jakarta, CNN Indonesia —
Mesir disebut tengah mempersiapkan rencana komprehensif untuk membangun kembali Jalur Gaza, tanpa mengusir warga Palestina dari tanah mereka.
Kepala Negara Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, mengonfirmasi rencana tersebut dalam pertemuan dengan Ketua Kongres Yahudi Dunia, Ronald Lauder.
Kepala Negara Sisi menekankan pentingnya memulai rekonstruksi Gaza dan memastikan bahwa penduduknya tidak terusir dari tanah mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Perlunya semua pihak untuk bertindak secara bertanggung jawab, guna menjaga gencatan senjata, dan memperingatkan bahwa perluasan konflik Nanti akan merugikan semua pihak,” kata Sisi, dikutip Anadolu Agency.
Ia Bahkan menegaskan bahwa pembentukan negara Palestina Sesuai aturan kesepakatan 4 Juni 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, Merupakan satu-satunya jaminan untuk mencapai perdamaian abadi.
Hal senada Bahkan diungkapkan Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty. Ia menyebut rencana rekonstruksi Gaza disusun dengan berkoordinasi bersama pihak Palestina dan Arab, serta dukungan internasional.
“Visi Mesir untuk rekonstruksi Gaza Saat ini Bahkan Bahkan sedang disusun dengan koordinasi bersama Otoritas Palestina, negara-negara Arab dan Islam, serta masyarakat internasional yang lebih luas,” ujar Abdelatty.
Dalam rencana alternatif itu, kelompok Hamas tidak Nanti akan dilibatkan dalam pemerintahan maupun kendali atas rekonstruksi wilayah tersebut.
Proses ini disebut bakal diserahkan sementara kepada komite dukungan sosial atau komunitas.
Negara-negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab dan Qatar, Bahkan tengah bersiap mengajukan tawaran keuangan untuk mendanai rekonstruksi tersebut. Proses pembangunan kembali diperkirakan Nanti akan memakan waktu tiga Sampai sekarang lima tahun, mengingat Saat ini Bahkan Bahkan 65 persen properti di Gaza Pernah terjadi hancur imbas agresi brutal pasukan Zionis.
Rencana alternatif untuk membangun kembali Gaza muncul setelah Kepala Negara Amerika Serikat Donald Trump beberapa waktu lalu berulang kali menyerukan bakal membeli dan mengambil alih Jalur Gaza.
Trump bahkan menyebut bakal memindahkan warga Palestina dari Gaza ke negara lain seperti Mesir, untuk mengembangkan wilayah kantong itu sebagai “Riviera Timur Tengah”.
Gagasan gila Trump itu ditolak negara-negara Arab dan negara lainnya, yang menegaskan hal itu sama saja dengan pembersihan etnis.
(dna/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA