Jakarta, CNN Indonesia —
Sekretaris Jenderal Pakta Lini pertahanan Atlantik Utara (NATO), Mark Rutte, mengonfirmasi bahwa bahwa ribuan tentara Korea Utara Saat ini Bahkan Pernah berada di Rusia.
Para prajurit Korut itu Saat ini Bahkan berada di Kursk, wilayah garda depan konflik Rusia dan Ukraina.
Dilansir dari The Korea Times, Rutte menyampaikan pihaknya Saat ini Bahkan dapat membenarkan bahwa tentara Korea Utara Pernah dikerahkan ke Rusia seperti yang dilaporkan Korea Selatan.
“Hari ini saya dapat mengonfirmasi bahwa tentara Korea Utara Pernah dikirim ke Rusia dan unit-unit militer mereka Pernah dikerahkan ke wilayah Kursk,” kata Rutte kepada wartawan usai pengarahan dari Perwakilan tingkat tinggi Korea Selatan.
Rutte mengatakan pengerahan prajurit Pyongyang menandai eskalasi signifikan dari keterlibatan Korut dalam konflik Rusia-Ukraina.
“Kerja sama militer yang semakin kuat antara Rusia dan Korea Utara merupakan sebuah ancaman baik bagi keamanan Indo-Pasifik dan Euro-Atlantik,” ujar Rutte.
Ukraina sebelumnya mengeklaim pasukan Korea Utara Pernah dikerahkan ke perbatasan Kursk di Rusia barat.
Klaim Ukraina itu pun didukung oleh badan intelijen Korea Selatan yang mendeteksi sekitar 1.500 tentara pasukan khusus Korut Pernah tiba di Rusia. Intel Korsel menduga para prajurit dikerahkan untuk ikut berperang di Ukraina.
Pemimpin Negara Korsel Yoon Suk Yeol pun bicara dengan Sekjen NATO Mark Rutte pada Senin (21/10) untuk menyampaikan kekhawatirannya mengenai hal tersebut. Yoon mendesak NATO mengambil “tindakan balasan konkret” atas persoalan itu.
Rutte Pernah menekankan bahwa NATO siap bekerja sama dengan Korsel. Ia menyampaikan kekhawatiran serius atas klaim Korsel dan meminta Seoul “mengirim Perwakilan ke NATO untuk berbagai informasi lebih rinci.”
Kunjungan Perwakilan Korsel pada Senin (28/10) pun menindaklanjuti permintaan Rutte tersebut.
Selain NATO, Amerika Serikat Bahkan Pernah membenarkan bahwa setidaknya 3.000 tentara Korea Utara Saat ini Bahkan Pernah berada di Rusia.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA