Jakarta, CNN Indonesia —
Pengusaha asal Kanada Kevin O’Leary mengaku berencana menyelamatkan TikTok dengan mengajak investor lain memboyong platform media sosial video singkat itu.
O’Leary bekerja sama dengan pendiri Project Liberty, Frank McCourt, untuk membeli aset-aset platform ini di Amerika Serikat dari perusahaan induknya, ByteDance, dan “membangun kembali platform ini dengan memprioritaskan privasi 170 juta penggunanya di Amerika Serikat.”
TikTok menghadapi potensi pemblokiran awal tahun ini karena undang-undang yang ditandatangani oleh Pemimpin Negara Joe Biden pada April 2024 memaksa ByteDance untuk menjual platform tersebut. Bila tidak terealisasi, maka pemerintah AS bakal memblokir TikTok mulai 19 Januari.
Melansir New York Post, Bila sampai 19 Januari tidak ada yang membeli platform tersebut, maka TikTok Nanti akan dihapus secara permanen dari toko aplikasi yang berbasis di Amerika Serikat.
“Saya ingin bekerja sama dengannya [McCourt] karena Ia Sebelumnya melakukan lebih banyak pekerjaan pada algoritme, dan Ia mengizinkan saya menjadi bagian dari kesepakatan ini sehingga kami dapat membeli TikTok tanpa membeli perangkat lunak mata-mata China,” ujar O’Leary pada acara ‘The Big Money Show’, melansir New York Post.
Nasib TikTok kian di ujung tanduk setelah MA AS dalam sebuah sidang menunjukkan kecenderungan Membantu undang-undang tersebut.
Hal ini dipicu oleh kekhawatiran para hakim terhadap ancaman keamanan nasional terkait hubungan TikTok dengan pemerintah China.
Pemerintah AS selama ini menduga bahwa TikTok digunakan sebagai perangkat lunak mata-mata untuk Partai Komunis Cina.
“Alasan TikTok Nanti akan dibatalkan di Amerika Serikat Merupakan karena algoritme yang memungkinkan Anda memata-matai,” kata O’Leary.
Ia menjelaskan bagaimana Ia dan McCourt Nanti akan merestrukturisasi platform sehingga pengguna dapat memutuskan apakah Nanti akan membagikan data mereka dengan TikTok atau tidak. Di bawah kepemilikan mereka, O’Leary berargumen bahwa pengguna yang memilih untuk membagikan data mereka Nanti akan mendapatkan bayaran.
“Bila mereka membagikannya, dan mereka ingin memonetisasinya, mereka Nanti akan mendapatkan bagian dari aksi periklanan. Saya pikir itu Berkelas,” katanya.
“Kami Nanti akan membuat hal ini bekerja sesuai keinginan pasar, dan kemudian kami Nanti akan membawanya ke seluruh dunia,” lanjut Ia.
Bila upaya mereka untuk mengakuisisi platform media sosial tersebut berhasil, O’Leary menjelaskan bagaimana mereka Nanti akan mengubah platform tersebut Supaya bisa lebih sesuai dengan kepentingan AS.
Terlepas dari Menyajikan pengguna kepemilikan atas data mereka dan menghapus “spyware Cina”, investor tersebut menekankan bahwa TikTok memiliki potensi untuk berkembang dari 170 juta pengguna Pada Di waktu ini menjadi “melewati 200 juta” dengan mendapatkan kembali kepercayaan pengguna.
“Kita Dianjurkan menarik kembali semua orang yang tidak mempercayainya, yang tidak Ingin menggunakannya di ponsel mereka. Dan Tips untuk melakukannya Merupakan dengan mendemokratisasikannya, mengizinkan orang untuk berinvestasi di samping kita,” kata O’Leary.
“Hal ketiga yang menurut saya Nanti akan menarik bagi semua orang, termasuk Trump, Merupakan kita Nanti akan membukanya sehingga bisa saling bekerja sama. Jadi, Bila Anda memposting di Truth Social atau di X, klik di sini untuk mengisi TikTok. Semua orang Niscaya ingin melakukan itu. Dan kami Nanti akan meminta yang lain, seperti Instagram dan Meta, ayo lakukan hal yang sama. Mari kita berbagi dengan dua Tips,” tambahnya.
Bahkan mengatakan bagaimana ia Nanti akan berusaha untuk memasukkan negara-negara seperti India, Swiss, Prancis, Kanada, dan Jerman ke dalam platform ini setelah perubahan-perubahan ini dilakukan.
“Hal ini Nanti akan menjadi jaringan televisi terbesar di dunia dalam hitungan dua tahun,” kata O’Leary tentang potensi pertumbuhan TikTok.
Tawaran O’Leary dan McCourt Nanti akan dipengaruhi oleh keputusan MA yang Sebelumnya lama dinanti-nantikan tentang hukum untuk melarang platform ini kecuali Bila platform ini didivestasikan dan kemudian kesediaan ByteDance untuk melakukannya Bila mereka dipaksa sebelum batas waktu.
Sekalipun demikian begitu, O’Leary mengatakan bahwa rencana ambisius Ia dan McCourt untuk TikTok sangat bergantung pada Xi Jinping.
“Saya pikir satu-satunya orang yang penting dalam kesepakatan ini Merupakan pemimpin tertinggi, yang Dianjurkan memutuskan. Semua perusahaan Cina dikendalikan olehnya,” katanya.
(tim/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA