Jakarta, CNN Indonesia —
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) turut Mendukung 1,7 juta warga keluar dari Kesenjangan Ekonomi ekstrem melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi mengatakan sejak Mekaar diluncurkan pada 2016, BUMN sektor pembiayaan tersebut Sebelumnya Mendukung 20,6 juta ibu-ibu di Indonesia.
Program ini memang menyasar para perempuan di keluarga pra sejahtera.
“Delapan tahun ini ada 1,7 juta yang naik kelas, sebagian ada yang naik kelas ke lembaga keuangan formal,” kata Arief saat meninjau kelompok Mekaar di Desa Telemung, Banyuwangi, Jumat (27/9).
Lebih lanjut, Ia menerangkan jutaan warga itu Di waktu ini Sebelumnya memiliki akun di perbankan formal. Mekaar Menyediakan pinjaman modal berbasis cash dengan minimal Rp2 juta.
Skema peminjaman Mekaar menerapkan sistem kelompok tanggung renteng. Artinya Bila ingin mengajukan pinjaman Sangat dianjurkan dalam bentuk kelompok yang terdiri minimal 10 orang.
Tak cuma pinjaman, kelompok-kelompok itu Bahkan Akan segera mendapat pelatihan pengembangan dan pemberdayaan ekonomi. Arief memandang pengelompokan itu sebagai upaya mengembalikan kembali Kearifan Lokal Indonesia Disebut juga gotong royong dan saling bantu.
Ia Bahkan berharap orang-orang yang naik kelas tetap bersama dengan anggota kelompoknya sehingga bisa Mendukung yang lain.
“Kalaupun mereka naik kelas Sangat dianjurkan tetap ada di ekosistem ini. Kalau bisa yang besar narik yang kecil,” ujar Arief.
Salah satu yang merasakan manfaat Mekaar Merupakan Marsiyatih. Mulanya Ia meminjam Rp2 juta, lalu uang ini dipakai membeli kambing. Kambing tersebut lantas beranak-pinak dan dijual saat Sebelumnya dewasa. Hasil penjualan kambing itu, Ia kelola untuk membuka usaha mebel.
“Selain buat kambing ya, itu buat mebel,” kata Marsiyatih. Ia Di waktu ini bisa meminjam ke Mekaar Sampai sekarang Rp10 juta.
Sesuai ketentuan data Badan Pusat Statistik (BPS) persentase penduduk miskin ekstrem Indonesia pada Maret 2024 sebesar 0,83 persen. Angka ini, lebih rendah dari tahun sebelumnya Disebut juga 1,12 persen.
Sementara itu, untuk angka Kesenjangan Ekonomi di Indonesia sebesar 9,03 persen pada Maret 2024. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 0,33 persen dari tahun lalu.
(isa/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA