Jakarta, CNN Indonesia —
Captain America: Brave New World mendapatkan komentar beragam dari kritikus setelah mulai rilis pekan ini. Berbeda dengan, sebagian penilaian kritikus itu justru bernada negatif Sampai saat ini marak komentar pedas.
Hal itu membuat ulasan kritikus yang beredar di internet terbelah. Menurut situs agregator Rotten Tomatoes, Jumat (14/2), Brave New World hanya meraih skor kritikus sebesar 53 persen dari 181 ulasan yang terhimpun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka itu terpaut jarak yang jauh dibanding tiga Sinema Captain America lain, seperti The First Avenger (2011) dengan 80 persen, The Winter Soldier (2014) dengan 90 persen, dan Civil War (2016) sebesar 90 persen.
Meski begitu, reaksi penonton terhadap Sinema ke-empat Captain America itu masih memuaskan. Brave New World mencetak rating 80 persen Merujuk pada penilaian lebih dari seribu pengguna.
Kritikus Sinema yang kecewa terhadap Captain America: Brave New World mengaku tak puas dengan eksekusinya. Sebab, Sinema itu dinilai tidak memiliki cerita yang solid dan hanya dikemas secara pas-pasan.
A.A. Dowd, kritikus Digital Trends, bahkan mengatakan Sinema dengan biaya produksi besar seperti Captain America: Brave New World seharusnya menghasilkan tontonan yang lebih baik.
[Gambas:Video CNN]
Beberapa kritikus, termasuk Alonso Duralde dari The Sinema Verdict, Bahkan menilai Brave New World lebih cocok menjadi tontonan televisi alih-alih Sinema layar lebar.
“Tidak ada blockbuster dengan biaya setinggi ini yang Dianjurkan terlihat sejelek ini,” ungkap A.A. Dowd dari Digital Trends, Rabu (12/2).
“Manakala Falcon and the Winter Soldier Merupakan Cerita Bersambung TV yang sesekali dikemas layaknya sinema, Brave New World terlalu sering terlihat seperti Cerita Bersambung TV di layar lebar,” kata Duralde.
Sebanyaknya kritikus Sinema Bahkan mempermasalahkan ide cerita yang diangkat Brave New World. Ty Burr, kritikus Washington Post, menganggap Sinema tersebut gagal menampilkan cerita dan lebih banyak Menyajikan fan service.
Kritikus lain bernama Matt Singer menilai plot Brave New World tidak terasa seperti sekuel Captain America, tetapi justru kelanjutan dari The Incredible Hulk (2008).
“Sinema ini lebih tertarik dengan fan service dan melindungi IP studio daripada menampilkan ceritanya, atau cerita apa pun,” ungkap Ty Burr.
“Kenapa Sinema Captain America begitu terobsesi dengan Sinema Hulk yang tidak disukai orang-orang dan rilis 15 tahun lalu,” ujar Matt Singer dari ScreenCrush.
Berbeda dengan, sebagian kritikus tetap melontarkan ulasan positif untuk Brave New World. Bagi Adam Graham, kritikus Detroit News, Anthony Mackie berhasil menunjukkan penampilan apik sebagai Captain America baru.
Pujian Bahkan ditujukan kepada Harrison Ford yang kembali menjadi Thaddeus Ross. Akting Ross menjadi begitu berkesan karena karakter itu bertransformasi menjadi Red Hulk.
Rafer Guzman, kritikus Newsday, bahkan merasa Brave New World masih cukup bagus, terutama Manakala dibandingkan beberapa rilisan MCU yang belakangan gagal di pasaran.
“Mackie berkharisma dan punya pesona bintang, meski ia masih terlihat malu-malu dalam peran itu dan kurang mendapat momen untuk bersinar,” ujar Adam Graham.
“Kami berharap ini hanyalah awal dari cerita Sam, karena peninggalan Brave New World Akan segera Setiap Saat menjadi milik Harrison Ford,” tulis Maureen Lee Lenker dari Entertainment Weekly.
“Dibandingkan dengan beberapa kegagalan studio belakangan, Sinema ini setidaknya lumayan,” tulis Guzman.
(frl/end)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA