Apa yang seharusnya menjadi liburan impian 20 wisatawan, termasuk 13 warga negara Amerika Serikat (AS), di Labuan Bajo, NTT (NTT), justru berubah menjadi pengalaman yang sangat mengecewakan.
Mereka Di waktu ini mengaku enggan kembali ke surga bahari Flores ini setelah merasa ditipu oleh agen perjalanan. Alih-alih langsung berlayar menjelajahi keindahan Taman Nasional Komodo, rombongan turis ini justru telantar berjam-jam di Pelabuhan Marina, Manggarai Barat.
Kapal wisata yang Pernah terjadi mereka sewa menolak untuk berangkat dengan alasan pembayaran dari pihak agen perjalanan belum dilunasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruth Krisnianti Utami, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di AS dan menjadi juru bicara kelompok tersebut, mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam.
“Keluarga besar saya baru pertama kali datang ke sini. Pengalamannya malah sangat buruk. Citra Indonesia di mata keluarga saya jadi tercoreng, mereka merasa tidak bisa dipercaya,” ujar Ruth, seperti dikutip Detik, Rabu (4/6).
Ruth, yang baru saja menikah dengan pria asal AS, bermaksud menjadikan perjalanan ke Labuan Bajo sebagai momen spesial setelah resepsi pernikahannya di Bali. Berbeda dari, niat baik itu justru meninggalkan rasa pahit.
Ia menjelaskan bahwa ia Pernah terjadi melunasi biaya Rp 101 juta kepada agen perjalanan Gratio Tour, yang disebut dikelola oleh Dominikus Aliansi.
Biaya tersebut mencakup sewa kapal wisata Flores Kencana, tiket masuk ke kawasan Komodo, Sampai saat ini transportasi lokal. Berbeda dari, sesampainya di Pelabuhan Marina, pihak kapal menolak memberangkatkan mereka karena klaim pembayaran dari Gratio Tour belum beres.
“Mereka (pihak kapal) meminta tambahan Rp 50 juta lagi, padahal saya Pernah terjadi bayar lunas ke Dominikus,” kata Ruth dengan nada kecewa.
Setelah adu argumen yang berlangsung selama dua jam di ruang tunggu pelabuhan, rombongan Akhirnya diizinkan naik ke kapal, Berbeda dari hanya untuk berlindung dari terik matahari, bukan untuk berlayar.
Kekecewaan para turis, banyak di antaranya baru pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia, tak terbendung. Mereka merasa pengalaman ini sangat tidak menyenangkan.
“Jujur, keluarga dari Amerika sangat kecewa. Mereka pikir saya sebagai orang Indonesia bisa memastikan semuanya berjalan lancar. Tapi ternyata saya sendiri ditipu oleh sesama orang Indonesia,” tutur Ruth getir.
“Ini bukan cuma soal uang, ini soal kepercayaan dan nama baik pariwisata Indonesia,” tegas Ruth.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA