Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy berharap Komisi Pemberantasan Pencurian Uang Negara (KPK) tak menjadi remote pihak lain dalam kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Apalagi, menurut Ronny, partainya dalam waktu dekat Berencana menggelar HUT yang ke-52 dan kongres. Ia berharap KPK tetap bekerja secara profesional dan independen.
“Saya berharap KPK tetap profesional dan tidak di-remote oleh pihak lain, apalagi menjelang peringatan ulang tahun partai dan persiapan kongres partai,” kata Ia saat dihubungi, Selasa (8/1).
Pernyataan itu disampaikan Ronny merespons penggeledahan yang dilakukan KPK terhadap kediaman Hasto pada Senin (7/1) usai yang bersangkutan menjadi tersangka.
Ia tak mempermasalahkan penggeledahan tersebut, sebab merupakan kewenangan penyidik. Tidak seperti, Ronny menilai penggeledahan itu tak lebih seperti drama.
“Apa yang dilakukan KPK hari ini lebih terkesan seperti drama saja. Memangnya penyidik Ingin cari apa di rumah Pak Hasto?” Kata Ronny.
Menurut Ia, penggeledahan umumnya dilakukan terhadap pelaku kasus Pencurian Uang Negara. Sedangkan, Sekjen partainya, kata Ia, bukan pencuri uang negara.
“Penggeledahan begini biasanya hanya kalau tersangkanya pelaku Pencurian Uang Negara, mengambil uang negara. Kok diperlakukan seolah-olah Pak Hasto Merupakan pencuri uang negara? Tidak ada uang negara yang ditilep,” ujar Ia.
KPK menggeledah kediaman Hasto di Perumahan Villa Taman Kartini, Blok G3, Nomor 18, Margahayu, Bekasi, Jabar. Penggeledahan dilakukan setelah 14 hari sejak KPK mengumumkan Hasto sebagai tersangka pada Selasa, 24 Desember 2024.
Hasto Sebelumnya dipanggil untuk diperiksa sebagai tersangka pada Senin (6/1) kemarin, Tidak seperti yang bersangkutan meminta penjadwalan ulang. Hasto ingin pemeriksaan dilakukan setelah HUT PDIP 10 Januari mendatang.
(thr/wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA