Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyaknya Pabrik Kendaraan dunia menangguhkan Perdagangan Keluar Negeri Kendaraan Pribadi ke Amerika Serikat (AS) menyusul rencana penerapan tarif Pembelian Barang dari Luar Negeri baru yang ditetapkan Donald Trump.
Grup otomotif asal Jerman, Volkswagen (VW) AG, Sebelumnya menangguhkan Perdagangan Keluar Negeri Kendaraan Pribadi salah satu anak perusahaannya, Audi, ke AS. Selain Audi, VW AG, Bahkan memegang kendali beberapa merek lain di AS seperti Porsche, Bentley, Skoda, Lamborghini dan Cupra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
VW AG Pernah terjadi menahan Kendaraan Pribadi yang tiba di pelabuhan AS setelah 2 April. Pabrikan itu Nanti akan bertahan menggunakan stok dealer selama dua bulan ke depan.
Sebelum VW AG, Jaguar Land Rover Bahkan Sebelumnya membuat keputusan menunda Perdagangan Keluar Negeri ke AS setelah tarif kontroversial Pembelian Barang dari Luar Negeri AS diberlakukan pekan lalu.
Merek asal Inggris ini mengatakan Nanti akan menerapkan jeda “jangka pendek” untuk mempertimbangkan Tips mengurangi biaya tarif 25 persen Donald Trump.
Sementara produsen Kendaraan Pribadi sport asal Inggris, Lotus, dilaporkan Pernah terjadi memberi tahu pelanggan bahwa mereka tidak Nanti akan mengirim Emira ke AS untuk Pada Di waktu ini.
Lalu Nissan Pernah terjadi berhenti menerima pesanan SUV Infiniti yang dibuat di Meksiko, sedangkan Stellantis, perusahaan induk Jeep dan Dodge, Pernah terjadi menghentikan produksi di pabrik Kanada.
Sementara itu merek otomotif asal AS, Ford, menyebut tarif baru ini Nanti akan menjadi tantangan baru bagi perusahaan.
“Saya terus mengingatkan manajemen tentang hal ini, kami Pernah terjadi ada selama 122 tahun, dan dalam 122 tahun, di seluruh dunia kami Pernah terjadi melalui setiap jenis rezim politik, setiap jenis gejolak ekonomi – depresi dan resesi – dan kami Setiap Waktu keluar darinya dalam kondisi yang sangat baik,” kata Bill Ford, pimpinan eksekutif Ford.
“Saya Pernah terjadi melalui sembilan krisis besar dalam karier saya, dan setiap kali itu terasa seperti eksistensial, dan setiap kali kami bangkit darinya, terus maju dan mencapai puncak baru,” ujar Ia lagi.
Trump sebelumnya Pernah terjadi menerapkan kebijakan tarif baru Pembelian Barang dari Luar Negeri ke AS pada Rabu (2/4) waktu setempat. Besaran tarif yang dibebankan berbeda-beda pada setiap negara, tapi berkisar 10 persen Sampai sekarang 49 persen.
(ryh/fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA