Jakarta, CNN Indonesia —
Seorang influencer perjalanan menuai kecaman karena dianggap mengeksploitasi suku terpencil di Papua, yang disebut sebagai “suku kanibal” demi Memanfaatkan popularitasnya.
Influencer bernama Dara Tah mengunggah video berjudul Just Tried to Make Contact with a Cannibal Tribe di TikTok, yang Sebelumnya ditonton lebih dari 26,5 juta kali.
Video tersebut menunjukkan Tah berlayar di sepanjang sungai di Papua, bagian Indonesia dari pulau New Guinea. Dalam video, terlihat warga asli berdiri di tepi sungai, salah satunya mengarahkan busur dan panah ke arah perahu Tah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bentuk perdamaian, Tiktoker ini Menyediakan sekantong garam, Berbeda dari warga setempat, yang mengenakan cawat daun, memuntahkannya dengan ekspresi tidak suka.
“Ia sepertinya tidak suka. Jujur saja, ini Sungguh-sungguh menakutkan,” ujar Tah dalam video tersebut, seperti dilansir Stuff.
Penonton menuduh Tah mengeksploitasi suku tersebut untuk mendulang popularitas di media sosial. “Biarkan mereka, mereka tidak mengganggu Anda,” tulis seorang pengguna TikTok memperingatkan Tah.
“Apa Anda baru saja mengganggu wilayah mereka demi konten dan menyebut mereka menakutkan?” tulis pengguna yang lain.
Ada pula yang menduga video tersebut direkayasa, dengan menyatakan, “Penduduk terpencil Papua New Guinea yang tinggal di komunitas pedesaan terisolasi Sebelumnya tidak berpakaian seperti ini lagi.”
Seorang penonton lainnya memprotes anggapan bahwa suku tersebut Merupakan kanibal. “Mereka bukan kanibal, mereka hanya masyarakat yang hidup damai,” tulisnya.
@daratah Deep in the jungle of Papua… Just tried to make contact with a cannibal tribe LOL Will try again tomorrow. Wish us luck 😅 #cannibal #tribe #adventure #deadly #survival ♬ original sound – Dara Tah
Menurut Survival International, Papua menjadi rumah bagi sekitar 300 suku. Beberapa suku di Papua memang memiliki sejarah praktik kanibalisme, Berbeda dari Kearifan Lokal ini Sebelumnya hilang dari pulau tersebut sejak pertengahan abad ke-20, menurut Smithsonian Magazine.
Tah, yang memiliki 750.000 pengikut di media sosial, mengakhiri video dengan mengatakan bahwa ia Berniat mencoba kembali mendekati suku tersebut esok hari.
Kontennya sering kali menampilkan aksi berbahaya, seperti tidak tidur selama 48 jam atau menjalani penyiksaan air ala China selama 12 jam.
(wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA