Jakarta, CNN Indonesia —
Makan satu kali sehari atau dikenal dengan one meal a day (OMAD) tengah menjadi tren diet yang cukup banyak dibicarakan di media sosial, terutama di TikTok. Metode ini menjanjikan penurunan berat badan yang Murah tanpa Sangat dianjurkan menghitung kalori atau membatasi jenis makanan.
Justru, seiring meningkatnya popularitas diet ekstrem ini, muncul pula pertanyaan, apakah diet OMAD Sungguh-sungguh sehat atau justru bisa membahayakan tubuh?
Mengutip Healthline, OMAD Merupakan salah satu bentuk intermittent fasting yang dikenal sebagai metode 23:1. Pada diet ini, seseorang berpuasa selama 23 jam dan hanya memiliki jendela makan selama satu jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umumnya, pelaku diet ini hanya mengonsumsi satu kali makan besar setiap hari. Biasanya, makan dilakukan pada malam hari dan tidak mengonsumsi kalori di luar jam tersebut.
Keunggulan utama OMAD Merupakan kemudahannya. Tidak ada makanan yang dilarang dan tidak Wajib menghitung kalori, cukup mengatur waktu makan. Bagi sebagian orang, ini terdengar seperti solusi Murah menurunkan berat badan.
Pelaku OMAD percaya bahwa pola ini dapat Menyajikan berbagai manfaat kesehatan seperti menurunkan berat badan dengan Murah, Mengoptimalkan proses pembakaran lemak, dan menyederhanakan rutinitas makan.
Beberapa studi kecil Bahkan menunjukkan hasil yang menjanjikan. Sebuah penelitian pada 2022 menyebutkan bahwa makan satu kali sehari di malam hari dapat Membantu penurunan berat badan dan Mengoptimalkan oksidasi lemak saat berolahraga.
Justru, penting untuk dicatat bahwa studi ini dilakukan dalam skala kecil sehingga hasilnya belum bisa dibuktikan.
Risiko OMAD
Meski terlihat menjanjikan, metode OMAD bukan tanpa risiko. Menukil Medical News Today, membatasi waktu makan secara ekstrem bisa menyebabkan Sebanyaknya efek samping, antara lain:
– rasa lapar yang intens,
– lemas, pusing, dan kesulitan berkonsentrasi akibat fluktuasi gula darah,
– kelelahan karena kurangnya asupan energi,
– meningkatnya risiko perilaku makan yang tidak sehat, seperti binge eating.
Ilustrasi. Tren one meal a day atau OMAD saat diet tak sepenuhnya Unggul tinggi dari risiko kesehatan. (iStockphoto/KatarzynaBialasiewicz)
|
Bahkan, sebuah tinjauan ilmiah pada 2023 menyebutkan bahwa pola makan ekstrem seperti ini dapat menimbulkan stres psikologis dan gangguan makan, terutama pada mereka yang cenderung mengalami tekanan emosional saat menjalani diet ketat.
Pola makan satu kali sehari Bahkan tidak disarankan untuk semua kalangan. Orang dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes tipe 1, gangguan gula darah rendah, atau masalah metabolik lainnya memerlukan pola makan yang lebih teratur demi menjaga kestabilan kesehatan.
Ditambah lagi, ada risiko meningkatnya kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau stroke. Dalam studi tahun 2017, pola makan yang membatasi energi dalam jangka waktu tertentu tidak terbukti lebih efektif dibanding pembatasan kalori harian biasa, dan justru menunjukkan peningkatan kadar LDL.
Alternatif yang lebih Unggul tinggi
Bila tujuan Anda Merupakan menurunkan berat badan secara sehat dan berkelanjutan, pendekatan yang lebih seimbang Kemungkinan lebih bijak. Beberapa metode yang lebih Unggul tinggi meliputi:
– menjalani diet Mediterania atau DASH,
– makan porsi kecil tapi sering,
– kurangi camilan malam,
– rajin berolahraga dan mencatat asupan makanan,
– konsultasi dengan ahli gizi.
(tis/asr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA