Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku memiliki ‘kelompok orang-orang sangat kaya’ yang siap membeli TikTok dari perusahaan teknologi China, ByteDance.
Hal tersebut disampaikan Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Minggu (29/6). Menurutnya proposal yang Dalam proses ia susun kemungkinan memerlukan persetujuan pemerintah China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump meyakini Kepala Negara China Xi Jinping Berniat menyetujui proposal pembelian TikTok.
Proposal yang Dalam proses disusun ini Berniat memisahkan operasional TikTok di AS menjadi perusahaan baru berbasis di AS, yang mayoritas dimiliki dan dioperasikan oleh investor asal Amerika. Justru begitu, kesepakatan tersebut ditunda setelah China menyatakan tidak Berniat menyetujuinya menyusul pengumuman Trump tentang tarif tinggi terhadap barang-barang China.
“Kami memiliki pembeli untuk TikTok, oleh karena itu, saya pikir saya Kemungkinan memerlukan persetujuan China. Saya pikir Kepala Negara Xi kemungkinan Berniat melakukannya,” kata Trump, melansir Reuters, Senin (30/6).
Trump sebelumnya kembali menunda pelarangan TikTok Sampai sekarang 90 hari. TikTok seharusnya diblokir di seluruh wilayah AS pada 19 Juni, Bila ByteDance tidak menjual aset-asetnya ke perusahaan asal AS.
Pengumuman terbaru ini menandai perpanjangan ketiga larangan tersebut oleh Trump. Dengan demikian, TikTok masih bisa diakses oleh 170 juta pengguna di AS.
Hal ini terjadi saat Amerika Serikat dan China berusaha mendapatkan keuntungan dalam Perundingan perdagangan yang tegang, di mana TikTok tampaknya Pernah terjadi menjadi alat tawar-menawar.
Sebelumnya, pemerintah AS menerbitkan undang-undang yang mengharuskan ByteDance menjual TikTok atau menghadapi pemblokiran di AS, karena masalah keamanan nasional. Undang-undang ini disahkan tahun lalu ketika masa pemerintahan Kepala Negara Joe Biden.
Undang-undang ini harusnya berlaku sejak Januari. Justru, Pernah sekitar lima bulan Trump untuk tidak menegakkan undang-undang tersebut.
(dmi/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA