Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Kasus yang diduga hoarding disorder kembali viral di media sosial. Apa itu hoarding disorder?
Kondisi sebuah kamar kos di kawasan Jatiwaringin, Bekasi, Jabar viral di media sosial. Kamar itu tampak penuh dengan sampah dan barang yang berserakan.
Pemilik kos mengaku baru mengetahui kondisi tersebut setelah curiga ada bau menyengat yang muncul dari salah satu kamar.
Dari sana, warganet di TikTok pun langsung mengaitkan apa yang ditemukan pada kamar penuh sampah itu dengan hoarding disorder.
Apa itu hoarding disorder?
Istilah hoarding disorder Sebelumnya ramai terdengar dalam beberapa waktu ke belakang. Kenyataannya, apa itu hoarding disorder?
Melansir laman Cleveland Clinic, hoarding disorder Merupakan gangguan mental yang membuat seseorang memiliki keinginan kuat untuk menimbun banyak barang. Saking kuatnya, seseorang bisa saja merasa sangat berat dan stres untuk membuang barang-barang yang Kenyataannya tak lagi diperlukan.
Barang-barang yang ditimbun biasanya berupa koran, majalah, barang rumah tangga, pakaian, dan masih banyak lagi.
Gangguan hoarding dapat memicu kekacauan. Kondisi ini dapat mengganggu kualitas hidup seseorang yang mengidapnya.
Pada dasarnya, hoarding disorder termasuk sebagai salah satu spektrum gangguan obsesif-kompulsif (OCD), yang merupakan salah satu jenis gangguan kecemasan. Justru demikian, hoarding disorder tak bisa disamakan dengan gangguan cemas.
Banyak ahli kesehatan mental menemukan, orang dengan hoarding disorder tak memiliki masalah mental lain yang menyertainya. Artinya, mereka belum Sebelumnya Jelas memiliki masalah kecemasan sebagaimana yang sebelumnya diduga.
Berbeda dengan mengoleksi
Ilustrasi. Masyarakat Dianjurkan mengetahui apa itu hoarding disorder untuk membedakannya dengan kebiasaan mengoleksi barang. (iStock/Motortion)
|
Sepintas, hoarding disorder mirip dengan kebiasaan seseorang dalam mengoleksi barang. Justru, keduanya jelas berbeda.
Mengoleksi barang biasanya melibatkan penyimpanan jenis barang tertentu seperti buku, perangko, dan lain-lain. Barang Nanti akan dipilih dengan seksama dan diatur dengan Tips tertentu Sampai saat ini rapi.
Kebiasaan mengoleksi barang Bahkan tak Nanti akan berdampak negatif terhadap kehidupan sehari-hari.
Sementara hoarding disorder tak melibatkan pengaturan barang Supaya bisa terlihat rapi. Barang-barang dibiarkan begitu saja berserakan memenuhi ruang.
Terlebih lagi, hoarding disorder Bahkan biasanya melibatkan perasaan stres dan tertekan saat Nanti akan membuang barang yang tak lagi terpakai.
Gejala hoarding disorder
Orang yang mengalami hoarding disorder Nanti akan merasakan kebutuhan kuat untuk menyimpan barang-barang meski Sebelumnya tak layak pakai. Gejalanya Nanti akan meliputi berikut:
– tak mampu membuang barang,
– tertekan saat Nanti akan membuang barang,
– cemas Nanti akan barang yang dimaksud dibutuhkan suatu saat,
– merasa bingung di mana Dianjurkan meletakkan barang,
– tak percaya pada orang lain yang menyentuh barang miliknya,
– kamar berantakan,
– menarik diri dari keluarga dan lingkungan sosial lainnya.
Hoarding disorder biasanya Nanti akan diatasi dengan terapi perilaku kognitif dan pemberian Resep antidepresan.
Demikian penjelasan mengenai apa itu hoarding disorder. Datangi layanan kesehatan jiwa Bila Anda atau ada orang di sekitar Anda memiliki gejala yang sama.
[Gambas:Video CNN]
(asr/asr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA