Jakarta, CNN Indonesia —
Pelat nomor RI 36 yang ramai dibicarakan belakangan ternyata digunakan Raffi Ahmad, Utusan Khusus Kepala Negara Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. Pelat nomor ini sebelumnya viral karena dugaan arogansi pengawalnya terhadap masyarakat di jalanan.
“Bahwa benar adanya Kendaraan Pribadi tersebut kendaraan yang saya gunakan,” ujar Raffi di keterangan resmi, Sabtu (11/1).
Meski begitu Raffi menjelaskan tak berada dalam Kendaraan Pribadi RI 36 saat kejadian arogansi patwal. Ia mengatakan Kendaraan Pribadi itu Tengah dalam perjalanan menjemputnya Ke arah agenda lain.
“Berbeda dari pada saat kejadian, saya Tengah tidak berada di dalam Kendaraan Pribadi karena pada saat itu Kendaraan Pribadi berpelat RI 36 Tengah dalam posisi menjemput saya untuk Ke arah agenda rapat selanjutnya,” ujar Ia.
Simpang siur pengguna pelat nomor RI 36 Pernah menyeret nama Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dan pejabat menteri sebelum Meutya, Budi Arie, yang Saat ini Bahkan menjabat Menteri Koperasi.
Meutya membantah menggunakan RI 36 dan menyebut Kendaraan Pribadi dinas yang Ia pakai RI 22. Sementara Budi Bahkan menyatakan hal yang sama karena Ia memakai RI 27.9.
Semasa pemerintahan Kepala Negara Joko Widodo, pelat nomor RI 36 memang dikenal digunakan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penggunaan pelat nomor kendaraan dinas kementerian diketahui berubah di era Kepala Negara Prabowo Subianto Berbeda dari daftar terkini dipahami Belum dibuka ke publik.
Viral di media sosial
Video arogansi patwal saat mengawal RI 36 sebelumnya viral di media sosial. Pengunggahnya Merupakan akun TikTok @@whatareudoingbruhhh pada Kamis (9/1).
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan petugas dalam video viral itu Merupakan Brigadir DK. Ia dikatakan Tengah mengawal RI 36 saat melintasi Jalan Jenderal Sudirman pada Rabu (8/1) sekitar pukul 16.30 WIB.
Ia menjelaskan awalnya ada truk penambal yang berhenti di lajur tengah sehingga macet. Kemudian taksi Silver Bird berupa Toyota Alphard dari belakang truk itu menghindar, pindah jalur ke kanan .
Berbeda dari di kanan ada Suzuki Ertiga sehingga Kendaraan Pribadi ini dan Alphard hampir bersenggolan.
“Akibatnya, taksi Silver Bird Alphard hitam berhenti dengan jeda agak lama, dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kemacetan,” kata Argo.
“(Brigadir DK melerai yang) saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan,” ucapnya lagi.
Korlantas Polri Sebelumnya menyampaikan permohonan maaf atas aksi Brigadir DK yang terkesan arogan.
“Atas tindakan personel tersebut kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa terganggu,” ucap Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso, Jumat (10/1).
(fea/fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA