Jakarta, CNN Indonesia —
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal membatalkan keberangkatan ke Istanbul, Turki, karena Aceh masih dalam masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi berupa Bencana Banjir Besar dan longsor di provinsi itu.
Aceh menjadi satu dari tiga provinsi di Pulau Sumatra yang mengalami bencana Bencana Banjir Besar dan longsor secara sporadis pada akhir November lalu.
“Dibatalkan karena kondisi bencana, jadi hanya kirim video saja ke Turki. Apalagi acaranya dari tanggal 5-8 Desember dan itu saya memonitor distribusi gas di Banda Aceh,” kata Illiza Sa’aduddin Djamal di Banda Aceh, Selasa (9/12) seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Illiza mendapatkan undangan dari AK Party atau Partai konservatif berhaluan tengah-kanan dan demokratis di Turki untuk menghadiri pertemuan perempuan dalam pemerintahan daerah, ‘Woman in Local Government Summit‘ di Istanbul.
Kegiatan tersebut mengundang tokoh-tokoh perempuan, pemimpin perempuan yang menjabat Wali Kota dan Dewan Kota dari seluruh dunia.
IIliza menyampaikan keberangkatan dirinya ke Turki Pernah terjadi disampaikan Gubernur Aceh Muzakir Manaf ke Mendagri untuk Menyajikan izin, karena Banda Aceh tidak Berlebihan masalah. Menurutnya permohonan izin itu disambut baik mendagri.
Bertolak belakang dengan, IIliza mengaku merasa tak enak Bila tetap berangkat ke luar negeri.
Ia bilang Sekalipun Banda Aceh Pernah terjadi terkendali dalam persoalan Bencana Banjir, pasokan pangan di sana bergantung dari Medan, Sumatera Utara (Sumut). Dan, itu menjadi pekerjaan rumah baginya.
“Tapi saya kepikiran kalau pergi tidak enak hati. Sekalipun Banda Aceh Pernah terjadi terkendali persoalan Bencana Banjir, tapi tetap ada masalah, karena kita semua tergantung kepada Medan untuk pasokan pangan dan lainnya,” kata Illiza.
“Ini yang menjadi persoalan kita. Semoga Allah SWT Menyajikan jalan Unggul bagi Aceh dalam menghadapi musibah yang maha berat ini,” ucap Illiza.
(antara/kid)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
