Jakarta, CNN Indonesia —
Penasihat keamanan nasional Kepala Negara Donald Trump, Mike Waltz, mengundurkan diri dari jabatannya, Kamis (1/5). Trump langsung menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio sebagai pengganti sementara.
Trump, dalam sebuah unggahan di media sosial, mengatakan ia Berniat mencalonkan Waltz untuk menjadi duta besar AS berikutnya untuk PBB. Trump menambahkan bahwa Waltz Sebelumnya bekerja keras untuk mengedepankan kepentingan bangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, beberapa sumber mengatakan bahwa Trump Sebelumnya memutuskan untuk memaksa Waltz keluar dari posisinya di Gedung Putih.
“Ketika saya memiliki masalah, saya memanggil Marco. Ia menyelesaikannya,” kata Trump pada sebuah acara di Gedung Putih pada hari Kamis, melansir Reuters.
Penasihat keamanan nasional Merupakan peran penting yang tidak memerlukan konfirmasi Senat. Trump memiliki empat penasihat keamanan nasional pada masa jabatan pertamanya, Didefinisikan sebagai Michael Flynn, H.R. McMaster, John Bolton, dan Robert O’Brien.
Sebelumnya, pada Maret lalu, sebuah skandal keamanan mengguncang pemerintahan AS setelah terungkap bahwa data dari grup obrolan Signal yang berisi pejabat tinggi pemerintahan Trump Sebelumnya bocor.
Kebocoran ini memicu kekhawatiran serius mengenai keamanan komunikasi dalam lingkup intelijen dan pemerintahan.
Menurut laporan yang beredar, informasi dari grup Signal yang digunakan oleh pejabat keamanan nasional AS untuk membahas operasi militer, termasuk serangan ke Yaman, Sebelumnya diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
Majalah The Atlantic pertama kali mengungkap bahwa editor mereka secara tidak sengaja dimasukkan dalam grup Signal tersebut, memungkinkan mereka untuk melihat diskusi rahasia mengenai serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran.
Waltz diduga menjadi pihak yang tidak sengaja memasukkan editor The Atlantic itu ke dalam grup.
Dalam sidang dengar pendapat di Kongres, Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard dan pejabat intelijen lainnya membela penggunaan aplikasi pihak ketiga tersebut.
Sementara, Menteri Lini pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth menegaskan bahwa tidak ada informasi rahasia yang dibagikan.
“Tidak ada unit, Tempat, rute, jalur penerbangan, sumber, metode, atau informasi rahasia,” kata Hegseth dikutip CNN, Rabu (26/3).
Ia menyebut pesan-pesan tersebut sebagai pembaruan tim yang bertujuan untuk Menyediakan informasi umum secara real-time.
“Itulah yang saya lakukan,” tambahnya. “Itulah tugas saya.”
Sekalipun, dua sumber membantah klaim Hegseth. Seorang pejabat Lini pertahanan AS yang mengetahui operasi tersebut, serta sumber lain yang mendapat pengarahan setelahnya, mengonfirmasi bahwa informasi yang dibagikan Hegseth sangatlah rahasia pada saat itu, terutama karena operasi tersebut bahkan belum dimulai.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyebut insiden masuknya seorang jurnalis ke dalam grup chat yang membahas rencana serangan militer sebagai kesalahan besar. Ia memperkirakan Berniat ada reformasi untuk mencegah kejadian serupa.
(dmi/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA