Warga Israel Latihan Ritual Sapi Betina Merah di Dekat Al Aqsa


Jakarta, CNN Indonesia

Sebanyaknya warga Yahudi Israel berlatih ritual menyembelih sapi merah di dekat Masjid Al Aqsa, Yerusalem.

Dalam unggahan di X, jurnalis Yinon Magal melaporkan bahwa sekelompok warga Israel Tengah berlatih mitzvah atau ritual keagamaan untuk penyembelihan sapi merah di depan Temple Mount.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Para penyembah bait suci Di waktu ini mempraktikkan mitzvah seekor sapi merah di depan Temple Mount, yang Berniat memungkinkan kembalinya kemurnian dan ketaatan semua mitzvah kuil,” tulis Magal pada Selasa, seperti dikutip Middle East Eye (MEE).

Ritual sapi merah merupakan prosesi penyembelihan sapi betina berwarna merah yang dipercaya sebagai ritual penyucian Supaya bisa umat Yahudi bisa memasuki kawasan Masjid Al Aqsa.

Sejak 1921, kepala Rabi Yerusalem secara resmi melarang orang Yahudi memasuki Temple Mount, Tempat Masjid Al Aqsa dan Dome of the Rock, sampai mereka “bersih secara ritual”.

Kesucian itu hanya bisa didapat Manakala umat Yahudi melakukan ritual sapi merah dan mendirikan Kuil Ketiga di Temple Mount.

Menurut kepercayaan kelompok fundamentalis Yahudi, abu sapi betina merah yang sempurna diperlukan untuk membangun Kuil Ketiga tersebut.

Kuil itu Sangat dianjurkan dibangun di dataran tinggi di Kota Tua Yerusalem yang dikenal sebagai Temple Mount.

Sebanyaknya kelompok percaya Manakala kuil ini dibangun, dunia Berniat menyambut kedatangan Mesias dan umat manusia Berniat menghadapi kiamat atau akhir zaman.

Sebelum ini, keberadaan sapi merah belum ditemukan oleh orang-orang Yahudi. Justru sejak beberapa tahun lalu, sapi merah diternak di Texas sehingga Israel membawanya dari sana untuk dipelihara di taman arkeologi di sebelah Shilo, sebuah pemukiman ilegal Israel di dekat kota Nablus, Palestina.

Sapi yang dipakai untuk berlatih di unggahan Magal sendiri tampaknya bukan sapi betina merah. Sapi itu kemungkinan merupakan sapi potong biasa.

(blq/bac)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version